LENTERAJATENG, SEMARANG – 800 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akad Kredit Usaha Rakyat massal, di Gradhika Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang.
Bank Jateng menghadirkan 800 pelaku UMKM untuk akad KUR, dengan total plafon pembiayaan sebesar Rp 139,419 miliar. Plafon sebesar itu, terdiri atas KUR Konvensional sebanyak 575 debitur dengan plafon sebesar Rp 100,889 miliar dan KUR Syariah sebanyak 225 debitur dengan plafon sebesar Rp 38,530 miliar.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan, kebijakan KUR merupakan upaya pemerintah memperkuat sektor mikro dan menumbuhkan ekonomi rakyat. Alasannya, KUR didesain dengan bunga yang rendah dan bank menggerakkan ekonomi UMKM.
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Jawa Tengah, sinergi antara pemerintah daerah dan perbankan harus diperkuat. Agar pelaku usaha di daerah semakin berkembang,” kata Luthfi, di Semarang, Selasa (21/10/2025).
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro menyampaikan, hingga 18 Oktober 2025 Bank Jateng telah menyalurkan KUR sebesar Rp 10,327 triliun kepada 83.913 debitur, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di level 1 persen. Dari total penyaluran tersebut, 32 persen di antaranya disalurkan ke sektor produksi.
Irianto menambahkan, Bank Jateng juga memperoleh tambahan alokasi Kredit Usaha Alsintan (KUA) sebesar Rp 3,075 miliar pada 2025. Tambahan alokasi tersbut, karena tingginya minat petani di Jawa Tengah terhadap pembiayaan alat dan mesin pertanian.
“Bank Jateng terus konsisten, memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM di Jawa Tengah. Menurutnya, UMKM perlu mendapatkan dukungan nyata agar semakin tumbuh dan berdaya saing,” tuturnya.
Irianto meyakini, dengan dukungan pembiayaan yang tepat maka sektor UMKM akan semakin kuat dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah maupun nasional.
Sebagai co-host KUR Massal 2025 di Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng juga menampilkan tujuh booth UMKM binaan unggulan dari berbagai daerah, antara lain: kain dan baju lurik Surakarta, perlengkapan laundry/parfum Purwokerto, telur asin Tegal, jersey dan kaos kaki olahraga “Mova” Magelang, kerupuk ikan tengiri dan cumi Pati, minuman Khabkun dan roti sisir Semarang, serta minuman sari kacang hijau dari Unit Usaha Syariah.
Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800 Debitur dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP), juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno SE MM, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sudjarwanto Dwiatmoko MSi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S Bramiyanto SE MM, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Agung Hariyadi SE MM.