LENTERAJATENG, SEMARANG – Sebanyak 1.668 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Mereka secara resmi diberikan lepaskan melalui Pembekalan Mahasiswa KKN Semester Genap 2023/2024 UPGRIS di Balairung UPGRIS, Jalan Lontar, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang pada Selasa (28/11/2023).
KKN bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital menuju Kebangkitan Ekonomi diselenggarakan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lembaga Penelitian dan Pengambdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS.
Disampaikan oleh Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, MHum, para mahasiswa akan diterjunkan di 8 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
“Pembekalan ini menyiapkan para mahasiswa ketika mereka terjun ke lapangan, sudah siap,” ujarnya seusai pembekalan.
Dr Suci menambahkan melalui tema tersebut, mahasiswa akan diterjunkan dengan membawa misi sesuai tema KKN tahun ini.
Mereka akan melakukan observasi melalui program KKN dan mendengarkan permasalahan masyarakat secara langsung dan memberikan solusi atas permasalahan masyarakat.
Sedianya, KKN akan dilaksanakan selepas Pemilu 2023, pada 16 Februari-16 Maret 2024.
“Dalam pembekalan kali ini, mahasiswa dibekali dengan materi cara melakukan observasi, pendekatan kepada masyarakat, dan etika ber-KKN,” tegasnya.
Dr Suci berpendapat, di tengah perkembangan teknologi digital saat ini memiliki peran penting bagi mahasiswa KKN untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
Digitalisasi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Selain itu, peningkatan pariwisata serta hal lain yang dibutuhkan masyarakat.
“Digitalisasi sekarang sangat diperlukan masyarakat karena perkembangan teknologi seperti pisau bermata dua,” pesannya.
Dr Suci meminta agar para mahasiswa meminimalisasi dampak negatif perkembangan teknologi, dan peran mahasiswa KKN ini sangat diperlukan guna meningkatkan literasi digital masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KKN UPGRIS, Arisul Ulumuddin MPd mengungkapkan pada pembekalan ini para mahasiswa diberikan beberapa materi yang relevan dengan mereka melakukan KKN.
“Mereka diberikan materi lingkungan dan kesehatan, bidang pendidikan dan literasi digital, bidang ekonomi dan kewirausahaan, etika dan kerjasama dengan tim,” ujarnya.
Arisul menambahkan, mahasiswa nanti bisa mengaktualisasikan ilmu pendidikan, penelitian, pengabdian dan peneladanan,” jelasnya.
Total 1.688 mahasiswa UPGRIS tersebut akan diterjunkan di 121 desa, 24 Kecamatan, 8 kab/kota di Jateng yakni Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Kendal.