LENTERAJATENG, SEMARANG – Perpustakaan Nasional mengukuhkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Bunda Literasi. Dengan pengukuhan itu diharapkan bisa membantu mendongkrak tingkat literasi masyarakat Kota Semarang.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, program pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tentunya harus menggalang semua komponen masyarakat, mulai pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.
“Wali Kota dan Bupati adalah pemimpin yang sangat dekat dengan masyarakat sehingga sangat strategis dikukuhkan sebagai Bunda Literasi,” kata Syarif di Semarang, Jumat (5/5/2023).
Syarif Bando menjelaskan jika Wali Kota dan Bupati, dalam kesehariannya bersentuhan langsung dengan masyarakat di kecamatan, kelurahan, maupun desa sehingga perannya sangat strategis dalam berbagai program. Karena perannya yang sangat strategis berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Program yang menyentuh langsung masyarakat ada di Kabupaten/Kota sehingga pemerintah pusat melalui Perpusnas sangat berterima kasih dan kami kukuhkan sebagai Bunda Literasi. Namun, dengan pengukuhan ini, ada komitmen juga dari yang bersangkutan bagaimana meningkatkan kemampuan literasi masyarakat dikaitkan dengan tumbuhnya UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” tuturnya.
Sejauh ini, tingkat literasi masyarakat Indonesia sudah berkembang cukup baik, dan akan terus ditingkatkan dengan menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk civitas akademika.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berkomitmen untuk mendorong tingkat literasi di Kota Semarang agar semakin maju dengan menggalakkan gemar membaca hingga tingkat kelurahan.
“Saya sampaikan kepada Kepala Perpusnas agar didukung dengan dibangun perpustakaan yang dibuat menarik untuk anak-anak, kaum milenial agar gemar membaca. Kami sudah mendapatkan tempat, nanti didukung,” jelasnya.
Ita sapaan akrabnya menjelaskan jika literasi memang diutamakan kepada kalangan anak-anak dan anak muda, tetapi sebenarnya siapapun harus didorong tingkat literasinya karena penting dari usia muda sampai tua.
Dirinya akan terus mengajak anak-anak untuk tidak sekadar gemar membaca, tetapi juga mendorong mereka menjadi agen-agen perubahan sehingga bisa berperan aktif dalam pembangunan. (IDI)