LenteraJateng, SEMARANG – Varian Omicron terdeteksi di Indonesia, semua pendatang wajib mengakses aplikasi SIDATANG sehingga bisa dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Mochamad Abdul Hakam menyatakan, akan memperketat keluar masuk orang di bandara, stasiun dan terminal untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 itu.
“Semua pendatang wajib mengakses aplikasi SIDATANG, selain memberlakukan sejumlah pembatasan-pembatasan pelaku perjalanan internasional,” kata Hakam, di Semarang, Jumat (18/12/2021).
DKK sambungnya, juga akan memberlakukan sejumlah kebijakan pembatasan pelaku perjalanan internasional.
Pertama, pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara yang sudah memiliki kasus transmisi Omicron, wajib melakukan tes PCR maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan. Kemudian melakukan tes PCR ulang pada hari pertama kedatangan (entry test) dan tes PCR ulang kedua di hari ke-13 karantina (exit test). Serta menyelesaikan karantina selama 14 hari.
Sedangkan pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara lainnya, wajib menyertakan tes PCR 3 x 24 jam sebelum kedatangan. Kemudian melakukan tes PCR di hari kedatangan, serta karantina selama 10 hari dengan tes PCR pada hari ke-2 dan ke-9.
“Pemkot Semarang juga menyiagakan tim gabungan. Tim tersebut terdiri dari TNI, POLRI, DKK, Satpol PP serta Budpar dengan melakukan edukasi dan penertiban protokol kesehatan,” tuturnya.
Tim gabungan ini, akan menyasar tempat-tempat umum dan berkeliling baik siang ataupun malam hari.
“Kami bersama dengan perhubungan dan Kominfo melakukan pemantauan kerumunan melalui CCTV analityc,” tambah Hakam.
Upaya Pemkot Semarang Setelah Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia
Upaya Pemkot Semarang lainnya dengan menyiapkan konten edukasi melalui sosial media. Konten tersebut berisi terkait penyebaran dan pencegahan varian Omicron.
Selain mengaktifkan kembali, Kampung Siaga Candi Hebat. Dan upaya lainnya, yaitu mempercepat vaksinasi anak usia 6-11 tahun, mulai 21 Desember 2021 mendatang. Percepatan vaksinasi juga sebagai bentuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.
“Kami berharap, masyarakat tetap waspada dengan selalu disiplin prokes, karena itukunci pengendaliannya,” tutur Hakam.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia, seorang petugas kebersihan Wisma Atlet di Jakarta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan hal itu, Kamis (16/12/2021) lalu.
Editor : Puthut Ami Luhur