LenteraJateng, SEMARANG – Penggunaan teknologi digital atau digitalisasi merupakan hal yang penting dalam mempertahankan eksistensi UMKM di Indonesia. Digitalisasi UMKM dapat membantu pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga luar negeri.
Selain itu digitalisasi UMKM juga dapat mengurangi pengeluaran UMKM karena mereka tidak harus menyewa tempat untuk melakukan tranksaksi. Dampaknya, harga produk UMKM akan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Munculnya Pandemi Covid-19 mengganggu aktivitas perekonomian di Indonesia, termasuk aktivitas UMKM. Kondisi pandemi menyebabkan pergerakan sehari-hari masyarakat menjadi terbatas, sehingga UMKM mengalami kesulitan dalam memasarkan produk dan mempertahankan pasar yang sudah ada.
Kondisi diperparah dengan wawasan masyarakat terhadap sistem digitalisasi yang masih minim. Sehingga, kesulitan menghasilkan inovasi-inovasi yang mampu membuat UMKM bertahan di situasi pandemi.
Gubuk Tiwul merupakan UMKM di bidang kuliner yang terletak di RT 09 /RW 02, Dukuh Kenteng Ngerangan, Bayat Klaten. Penamaan Gubuk Tiwul, berasal dari makanan tiwul yang menjadi produk unggulan di daerahnya.
Masyarakat menyulap tiwul yang dikenal sebagai makanan jadul menjadi makanan kekinian yang hingga kini disukai para pencinta kuliner. Makanan tiwul bikinan ibu-ibu ini semakin spesial karena dilengkapi sambal yang super pedas dan diberi daun papaya serta aneka lauk sesuai keinginan konsumen.
Tidak hanya itu, tempat wisata Gubuk Tiwul juga menjual berbagai macam oleh-oleh yang berbahan dasar tiwul.
Melihat hal tersebut Ketua Tim Pengabdian PKUM Undip Novia Sari Ristianti ST MT, memiliki gagasan dalam memberdayakan masyarakat pada masa pandemic. Dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Undip itu, mengenalkan sistem digitalisasi UMKM dalam mengelola dan mempromosikan produknya.
“Agar mereka bisa bangkit dalam situasi pandemi,” kata Novia bersama anggota Tim Pengabdian PKUM, Nurhadi Bashit ST Meng, Kurniawan Teguh Martono ST MT dan Desyta Ulfiana ST MT.
Tim pengabdian PKUM Undip juga memberikan pendampingan kepada masyarakat Desa Wisata Ngerangan melalui tiga tahap. Tahap informasi, bimbingan dan praktek, serta kemandirian dan habitual.
Beberapa Kegiatan Tim Pengabdian, Undip Kenalkan Sistem Digital ke UMKM
Selama mendampingi, ada beberapa kegiatan dari tim pengabdian. Pertama, pengembangan, pelatihan dan workshop teknik desain kemasan serta logo produk.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat membuat desain kemasan dan logo produk UMKM Gubuk Tiwul. Desain kemasan dan logo produk sebagai identitas UMKM dapat membantu UMKM Gubuk Tiwul dikenal masyarakat dan memiliki pasar yang lebih luas.
Pada kegiatan ini, masyarakat tidak hanya diberikan pelatihan secara langsung, namun juga modul yang berisikan langkah-langkah pembuatannya. Sehingga masyarakat dapat membuat desain kemasan dan logo produk secara mandiri.
Kedua, pelatihan dan workshop higiene sanitasi pada produksi dan distribusi pangan olahan UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat standar pada proses produksi dan distribusi menjadi higienis.
Masyarakat diberikan pengetahuan mengenai standar sanitasi higiensi serta penggunaan perlengkapan kerja yang membantu menjaga kebersihan makanan. Penerapan higienis penting dalam menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas makanan, sehingga dapat meningkatkan penghasilan UMKM.
Berikutnya, pelatihan dan workshop manajemen keuangan UMKM di masa pandemi. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem manajemen keuangan yang efektif dan efisien menggunakan digital.
Masyarakat diberikan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi Microsoft Excel dalam mengelola keuangan UMKM. Selain itu, masyarakat juga diberikan modul agar dapat menerapkan sistem digital tersebut secara mandiri.
Digitalisasi memiliki banyak manfaat dalam mengelola keuangan UMKM karena sistem yang bekerja secara otomatis yang dapat meminimalkan kesalahan pencatatan.
Keempat, pengembangan, pelatihan, dan workshop teknik pengemasan produk UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat mengemas produk UMKM sesuai dengan karakteristik ketahanan produknya.
UMKM Gubuk Tiwul memiliki beberapa jenis makanan yang seperti tiwul instant, gogik thiwul, thiwul bento, dan brownis thiwul. Selain melakukan sosialisasi, tim pengabdian juga membuatkan modul agar masyarakat dapat menerapkan teknik pengemasan yang baik dengan mandiri.
Inovasi seperti ini dapat membantu UMKM untuk bertahan di situasi pandemi.
Kemudian, pendampingan legalisasi produk UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM mengurus legalisasi produk secara online.
Salah satu pelaku usaha dibantu tim pengabdian untuk mengurus perizinan berusaha dan sertifikat halal. Selain itu, masyarakat juga diberikan sosialisasi dan modul agar mereka dapat mengurus legalisasi produk secara mandiri.
Pendaftaran perizinan produk secara online memudahkan masyarakat serta berkurangnya pengeluaran untuk mengurus perizinan secara offline.
Terakhir, manajemen promosi melalui Instagram Business, TikTok, Youtube, dan WhatsApp Business. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat mempromosikan produknya serta melakukan traksaksi secara online melalui aplikasi.
Masyarakat diberikan pelatihan mengenai cara penggunaan aplikasi Instagram Business, TikTok, Youtube, dan WhatsApp Business. Selain itu, masyarakat juga diajarkan untuk membuat konten foto atau video yang dapat menarik pembeli.
Masyarakat juga diberikan buku saku agar dapat menerapkannya secara mandiri. Berikut beberapa akun UMKM Gubuk Tiwul, Instagram: https://www.instagram.com/gubuktiwul_ngerangan/?hl=id, TikTok: https://www.tiktok.com/@gubuktiwul, Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC6FORgu9PdCN5S8FfcUG5iw, WhatsApp: +62 859-3296-3075, dan Shopee: https://shopee.co.id/gubuktiwul