LenteraJateng, KENDAL – Teman masa kecil Kopda Muslimin, Romadon (44) sebut rekannya itu ramah dan baik dengan para tetangga. Ia juga tak menyangka jika Kopda Muslimin tega melakukan rencana pembunuhan terhadap sang istri.
Romadon mengaku jika ia lama tak berjumpa dengan Kopda Muslimin. Setelah menikah, Kopda Muslimin jarang berkumpul dengan kawan-kawannya.
Bahkan pada momen Idul Fitri lalu, Romadon tak bertemu Muslimin yang ia kenal sebagai pribadi yang ramah dan baik dengan tetangga.
“Dia jarang pulang. Nggak tahu kalau tadi pagi dateng,” kata Romadon, kepada awak media, Kamis (28/7/2022)
Ia juga tak tahu menahu perihal kejadian tewasnya Kopda Muslimin di rumah orangtuanya. Romadon mendengar kabar tersebut justru saat pulang bekerja pagi tadi.
“Jam 7.00 WIB udah ramai. Saya nggak tahu udah meninggal apa belum. Cuman udah rame di sini,” lanjutnya.
Soal kabarnya tewasnya Kopda Muslimin, Romadon menyebut jika sejak pagi kabar tersebut masih simpang siur. Ia hanya mendapatkan informasi dari tetangga lainnya.
“Pas mendengar kabar kasus awal kaget, karena orangnya baik. Sebetulnya nggak paham kok sampe begitu,” tandasnya.
Kopda Muslimin tewas di rumah orangtuanya pada Kamis (28/7/2022) pagi. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan sementara, anggota TNI itu tewas usai minum racun.
Berdasarkan informasi dari ibu kandungnya, Rusiah, Kopda Muslimin sempat pulang ke rumah di Desa Trompo, Gang Adem Ayem, Kendal. Ia kemudian muntah-muntah, lalu keluarga menemukannya sudah dalam keadaan meninggal dunia di kamarnya.
Sebagai informasi, Kopda Muslimin adalah tersangka otak penembakan istrinya, Rina Wulandari. Ia merencanakan, pembunuhan istrinya dengan membayar empat orang untuk melakukan eksekusi. Perencanaan pembunuhan kepada istrinya, tidak hanya satu kali tetapi sampai tiga kali.