LenteraJateng, SEMARANG – Yayasan Thalassemia Indonesia yang berdiri pada 1987 mempunyai berbagai tekad, setidaknya ada tiga. Ketua Yayasan Thalassemia Indonesia Cabang Semarang Dr dr Kusmiyati Tjahjono DK MKes menyatakan, satu tekad mereka adalah membantu menyelamatkan generasi penerus bebas dari penyakit tersebut.
“Kami juga ingin meringankan beban orang tua penderita dan mengurangi meningkatnya penderita Thalassemia,” kata Kusmiyati DK, dalam Silaturahmi Keluarga Besar Thalassemia Jateng di Vina House, Sabtu (28/5/2022).
Untuk itu Yayasan Thalassemia berkoordinasi dengan BPJS dan PMI untuk mengupayakan langkah-langkah terpadu. Mulai dari pengadaan darah serta peralatan medis dan obat-obatan, atas dasar tepat waktu dan berkesinambungan.
Silaturahmi Keluarga Besar Thalassemia JatengTerselenggara kerja sama Yayasan Thalassemia Indonesia Cabang Semarang dan Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (Popti) Semarang. Menurut Kusmiyato, ada240 orang mengikuti kegiatan tersebut, termasuk anak-anak penderita Thalassemia.
Peserta sebanyak itu dari Kota Semarang, Semarang, Blora, Bojonegoro, Demak, Jepara, Kudus, Kendal, Salatiga, Pemalang dan Pekalongan.
Pada kegiatan tersebut, Kusmiyati memberikan beberapa penghargaan untuk Pemerintah Kota Semarang, donatur, dokter, dan beberapa pihak yang selalu mendukung upaya pencegahan Thalassemia.
Sementara Ketua Popti Cabang Semarang dr Hadi Sarosa menegaskan, penderita Thalassemia bisa hidup layak.
“Yang penting transfusi dan minum obat kelasi besi sesuai rekomendasi,” tambahnya.
Dia juga berpesan agar keluarga penderita Thalassemia terutama orang tua untuk sabar dan ikhlas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Dia mengungkapkan bila kesehatan selalu menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Semarang.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan anak-anak penderita Thalassemia di atas panggung dan anggota Rotary Club of Semarang Kunthi.