LENTERAJATENG, SEMARANG – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang segera melakukan pembenahan taman-taman kota, termasuk median jalan yang tanamannya kering akibat kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPU Kota Semarang Suwarto mengakui ada beberapa taman yang menjadi kewenangan DPU, namun ada juga yang masuk wewengang dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.
Untuk taman kota yang menjadi kewenangan DPU antara lain taman di Bundaran PRPP dan taman median jalan di Jalan Madukoro II yang sebelumnya sempat disorot Wali Kota Semarang karena tanamannya banyak yang mati.
“Ada beberapa taman yang menjadi kewenangan DPU dan ada juga Disperkim. Kemarin yang Ibu (wali kota) sudah ke Bundaran PRPP memang ada beberapa ya (tanaman kering), terutama yang sebelah utara karena pagi sampai siang kepanasan terus, kalau sisi selatan ketutup flyover jadi lebih hijau,” jelasnya.
Suwarto menjelaskan dengan kondisi cuaca seperti saat ini, membuat kondisi tanah akan tetap kering dan pecah-pecah, meskipun petugas sudah rutin melakukan penyiraman. Nantinya para petugas akan membersihkan tanaman yang mati, kemudian akan diganti dengan tanaman yang cocok dengan kondisi cuaca panas, namun memang membutuhkan kajian terlebih dahulu, baru dilakukan pembenahan di perubahan anggaran tahun ini
“Disiram berapapun, enggak akan seperti kalau (musim) hujan. Jadi, pecah-pecah tetap masih ada. Arahannya, dari Bu Wali dan kami juga lakukan kajian bisa dibikin perkerasan dengan (jalur) pedestrian di pinggir. Dari kajiannya nanti akan dilakukan pembenahan di perubahan anggaran (APBD perubahan). Itu khusus yang Bundaran PRPP,” imbuhnya.
Sedangkan untuk taman median jalan di Jalan Madukoro II, Suwarto mengakui jika terlambat dilakukan pembersihan sehingga akan dilakukan pembersihan, pemangkasan daun-daun kering, dan penyiraman tanaman. Mengenai jadwal penyiraman tanaman di taman kota pada musim kemarau seperti ini, dirinya menyebutkan jika penyiraman dilakukan pada sore hari setelah Maghrib dan pagi hari saat Subuh.
“Jadwal penyiraman sore setelah Maghrib, kalau pagi Subuh sampai maksimal jam delapan (08.00 WIB). Sebab, kalau siang saat panas, tanahnya yang disiram justru akan semakin kering,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan banyak tanaman di taman-taman kota yang kering dan mati akibat kemarau panjang yang terdampak El Nino. Pihaknya mengajak jajaran organisasi perangkat dinas (OPD) terkait untuk lebih peduli dalam merawat tanaman yang ada di fasilitas umum, seperti taman kota, apalagi di saat musim kemarau seperti ini.(IDI)