LENTERAJATENG, SEMARANG – Student of The Year (SOTY) 2023 Soegijapranata Catholic University (SCU), refleksikan proses pendidikan yang diberikan selama ini. Menurut Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto, mahasiswa yang mengikuti tidak hanya melihat aspek akademisnya.
Ajang tahunan yang sudah memasuki tahun ke-15 masih kata Ferdi, juga bukan sebuah kompetisi. Menurutnya, kegiatan ini untuk mencari potret mahasiswa yang merupakan cerminan dari SCU.
“Spirit kompetisi tetap ada, tetapi unsur kolaborasi, sinergi dan kerja sama antar peserta juga menjadi penilaian,” kata Dr Ferdi, di Unika Soegijapranata, Rabu (28/6/2023).
Mahasiswa yang mengikuti SOTY sambungnya, tidak hanya menilai papernya atau kemampuan Bahasa Inggrisnya saja. Tetapi juga juri melihat personality atau kepribadiannya, di mana merupakan ceriminan dari nilai-nilai yang diajarkan dan menjadi semboyan Unika Soegijapranata.
“Selama satu pekan semifinalis dan finalis yang berjumlah 20 mahasiswa, menjalani karantina. Selain mendapat materi juga dilihat kepribadiannya,” tuturnya.
Materi yang peserta SOTY dapat selama karantina, ada wawasan kebangsaan, kemanusiaan dan lain sebagainya. Harapannya, nilai-nilai dalam “Talenta Pro Patria et Humatitae” tercermin dalam setiap peserta SOTY yang merupakan refleksi Unika Soegijapranata.
SOTY yang sudah memasuki tahun ke-15, kini semakin berkembang dan mulai melibatkan juri dari luar SCU. Harapannya, tidak hanya dari kalangan internal saja yang menilai tetapi juga dari luar universitas.
“Kalau kami yang melakukan penjurian, rasanya kurang fair. Dengan melibatkan pihak luar, berharap bisa melihat lebih objektif apakah nilai-nilai dan pendidikan yang kami berikan sudah mencerminkan visi SCU,” tuturnya.
Juri SOTY 2023 kali ini, Founder Komunitas Penggerak Brand Lokal Indonesia Gambaranbrand Arto Budianto, Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual dan Direktur International Undergraduate Program SCU Peter Ardhianto SSn MSn PhD, serta Romo Bernadus Singgih Guritno Pr.
Semifinalis SOTY 2023 Refleksikan SCU Beri Pengaruh Positif
Penilaian pada penyelenggaraan SOTY, juga tidak hanya sekedar formalitas akademis belaka. Peserta juga dilihat keaktifan selama menjadi mahasiswa, dengan berbagai aktivitas yang pernah diikuti.
Ferdi menambahkan, ajang ini terus berkelanjutan di mana alumni dari SOTY juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya. Ia menyebut, seluruh panitia merupakan semifinalis dan finalis SOTY sebelumnya.
Antara peserta masih kata dia, tidak ada rasa persaingan tetapi lebih seperti keluarga sehingga bisa bekerja sama menyelenggarakan sebuah event. Alumni SOTY harapannya, juga bisa menularkan serta memberi pengaruh yang positif kepada mahasiswa dan lingkungan sekitarnya.
“Kami berharap dari 20 itu bisa menjadi 100, dan seterusnya,” tambah Ferdi.
Pada ajang SOTY 2023 kali ini, juri memutuskan;
- Juara 1 Evelyn Vania dari Fakultas Ilmu Komputer;
- Juara 2 Rayhan Towarani La Sida dari Fakultas Kedokteran;
- Juara 3 Kelly Yumico, Pie dari Fakultas Arsitektur dan Desain.