LENTERAJATENG, SOLO – Solopos Best Brand and Innovation Awards 2025 nobatkan Bank Jateng sebagai pendorong pengembangan UMKM, sebagai bentuk penghargaan. Komitmen Bank Jateng mendukung kemajuan sektor UMKM, mendapat penghargaan sebagai Bank Daerah Pendorong Pengembangan UMKM dari Solopos Best Brand and Innovation Awards 2025.
Penghargaan tersebut diterima di Hotel Alila Solo, pada Jumat (18/7/2025), sebagai bentuk apresiasi terhadap peran aktif Bank Jateng dalam memajukan ekonomi daerah, khususnya untuk UMKM di Jawa Tengah.
Direktur Digital dan Bisnis Konsumer Bank Jateng Eko Tri Prasetyo mengungkapkan, penghargaan ini bukan hanya sekadar simbol.
Tetapi juga sebagai pengakuan atas kerja keras tim Bank Jateng yang telah berperan besar dalam mendampingi UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
“Alhamdulillah, penghargaan ini adalah semangat baru bagi kami. Ini adalah bukti reputasi dan eksistensi Bank Jateng, yang mendorong kami untuk terus berkontribusi lebih besar, terutama untuk UMKM di Jawa Tengah,” kata Eko.
Solopos Best Brand and Innovation Awards 2025 menyoroti, pentingnya inovasi digital, inklusi keuangan, dan kontribusi merek terhadap masa depan finansial masyarakat.
Untuk kategori finansial, Bank Jateng berhasil memperoleh perhatian karena dedikasinya dalam membantu UMKM mengakses layanan perbankan digital, serta memperkuat sistem transaksi yang lebih modern melalui fasilitas seperti QRIS.
Eko menambahkan, penghargaan ini akan digunakan sebagai modal untuk memperkuat kepercayaan publik dan memperluas peran Bank Jateng dalam pengembangan UMKM ke depan.
Bank Jateng ke depan, telah menyiapkan berbagai strategi termasuk penguatan layanan dan peningkatan kualitas operasional.
“Sebagai bank milik daerah, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan Jawa Tengah, tidak hanya melalui pelayanan perbankan yang berkualitas, tetapi juga dengan memberikan dividen sebagai bagian dari tanggung jawab kami kepada masyarakat,” tutur Eko.
Bank Jateng tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas layanan dan operasional, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah di bawah 4 persen.
Langkah tersebut, sebagai upaya memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan bagi ekonomi Jawa Tengah.
Selain, Bank Jateng berperan aktif dalam memperkuat ekosistem UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bank Jateng juga mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi digital dalam transaksi usaha mereka, sehingga mereka dapat berkembang dengan lebih profesional dan efisien.
“Dengan ekosistem yang terus kami perkuat, kami berharap UMKM bisa naik kelas, tumbuh lebih besar, dan lebih profesional. Kami akan terus berupaya agar Bank Jateng dapat menjadi mitra strategis yang memahami dan mendukung kebutuhan mereka,” tuturnya Eko.
Bank Jateng ke depan, bertekad untuk terus mendampingi UMKM di Jawa Tengah dengan semangat kolaboratif dan rasa kekeluargaan, guna membangun perekonomian daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan