LenteraJateng, SEMARANG – Hutan kota selalu bisa menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan. Seperti di Silayur Park, yang menyuguhkan wahana bermain dan restoran untuk dikunjungi bersama keluarga di akhir pekan.
Suasana asri, sejuk dan menenangkan sangat terasa saat pengunjung datang. Bahkan rimbunnya dedaunan membuat terik matahari tak tembus langsung ke kulit.
Saat pertama masuk, gapura besar bertuliskan Silayur Park terpampang besar. Terbuat dari bambu dengan cat warna cokelat, gapura ini berhias baling-baling raksasa di kedua sisinya.
Bukit dengan luas 7 hektar ini, telah lengkap dengan gazebo, arena bermain anak, ayunan, jembatan gantung, dan mini motor trail. Pengunjung juga bisa memanfaatkan beberapa spot selfie untuk berfoto bersama.
Selain kesejukan, di Silayur Park memanjakan pengunjung juga dengan taman yang berisikan kelinci untuk menghibur anak-anak yang datang.
Di hutan kota ini juga terdapat jembatan gantung yang terhubung dari satu pohon ke pohon lainya. Untuk dapat menikmati semua spot itu, cukup merogoh kocek untuk biaya masuk sebesar Rp 10 ribu.
Beralih Pengelolaan dari KPH
Pengelola Silayur Park Jiyanto mengatakan, taman wisata ini memang baru ia kelola pada awal tahun 2022 ini. Sebelumnya, pengelolaan Bukit Silayur ini oleh Perhutani KPH Kendal.
“Sasarannya, tema, konsep, kami memang menyasar keluarga. Jadi mereka yang masuk ke Silayur Park nanti, untuk orangtua bisa santai, yang muda bisa healing, dan anak-anaknya bisa bermain. Terus kalau mau ngadem juga nggak perlu jauh-jauh, selain dekat kota, di sini hemat waktu dan hemat biaya,” kata Jiyanto.
Meski baru berjalan empat bulan, Jiyanto menyebut antusiasisme masyarakat sekitar cukup bagus. Bahkan tak jarang masyarakat luar Kota Semarang turut penasaran dan berkunjung disini.
“Kalau pengunjung dari orang sekitar, kebanyakan sudah tau. Responnya memang rada kaget, oh ternyata ada hutan yang nggak panas di Semarang. Kalau dari luar kota juga sudah mulai ada, seperti Demak, Batang dan Kendal,” lanjut dia.
Bukit Silayur yang berada Jalan Prof Dr Hamka, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini berhasil menyulap kesan angker menjadi destinasi wisata keluarga. Yakni dengan mempadukan taman rekreasi, restoran, outbound hingga camping ground.
“Kalau untuk jumlah pengunjungnya, perhari masih kisaran belasan. Tapi terkadang dalam seminggu juga bisa ratusan juga yang berkunjung,” terang dia.
Ke depan, Silayur Park akan menambahkan sejumlah spot baru seperti kolam renang, arena panahan, pacuan kuda, glamping dan camping ground.
“Jadi ini sebenarnya masih 40 persen. Mungkin 100 persennya baru bisa tahun depan. Tapi kamj akan tetap melangkah secara alami, mengenalkan wisata ini perlahan. Belum berani gencar promosi. Ya karena itu tadi, masih baru,” pungkas Jiyanto.
Harga Terjangkau untuk Anak Muda, Hutan Kota untuk Wisata
Kesempatan sama, Pengurus Himpunan Mahasiswa Kalimantan (HIMKA) yang sedang melaksanakan acara buka bersama di Silayur Park, Danang Firdaus mengatakan, ia memilih tempat ini karena harga terjangkau. Selain itu, ia mengaku senang dengan pelayanan, suasana memanjakan dan spot-spot yang ditawarkan.
“Kalau awalnya bisa tau tempat ini dari temen tongkrongan, ada yang rekomendasi kesini, pas di cek internet, ternyata harganya terjangkau dengan fasilitas yang ditawarkan juga ngak kalah bagus,” kata mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang itu.
Editor: Puthut Ami Luhur