LENTERAJATENG, UNGARAN – Obyek wisata Candi Gedong Songo akan lakukan antisipasi untuk hadapi lonjakan pengunjung jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Terlebih, wisata Candi Gedong Songo selalu ramai pengunjung baik wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara. Ramainya kunjungan saat ini bertepatan dengan masa liburan sekolah.
Staf UPTD Wisata Candi Gedong Songo, Musliman mengatakan pihaknya telah mengantisipasi mulai dari akses menuju lokasi wisata hingga meningkatkan protokol kesehatan.
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan warga setempat yang menyediakan kantong parkir. Sehingga area parkir wisata tidak membludak.
“Untuk pengunjung atau rombongan yang memakai bis besar itu sesuai dengan kesepakatan parkir tetap di bawah. Nanti para pengunjung menggunakan shuttle bus, ” kata Musliman kepada LENTERAJATENG, Rabu (21/12/2022).
Selain itu himbauan untuk penerapan protokol kesehatan juga nanti akan kembali berlaku. Dua atau tiga hari sebelum libur akhir tahun pihaknya akan mengoptimalkan kembali fasilitas-fasilitas prokes seperti tempat cuci tangan.
Untuk libur akhir tahun nantinya, di Wisata Gedong Songo berpotensi dikunjungi banyak wisatawan. Pihak pengelola memperkirakan akan ada sekitar 50 ribu pengunjung selama libur akhir tahun.
“Biasanya untuk puncaknya nanti di tahun baru,” lanjutnya.
Saat ini untuk sementara di area Wisata Gedong Songo untuk landscape dioptimalkan menjadi taman. Sedangkan untuk pengunjung yang ingin melakukan camping ground akan diarahkan ke Vana Prasta salah satu wisata di area Gedong Songo.
Himbauan Pemkab, Antisipasi Candi Gedong Songo Hadapi Lonjakan Pengunjung
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Heru Subroto, terus mengingatkan para pengelola wisata untuk tetap memperketat prokes. Pihak pemkab juga telah mengeluarkan surat edaran untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
“Momen libur akhir tahun ini akan menjadi euforia setelah dua tahun terpuruk karena pandemi, ” ujarnya.
Selain peningkatan prokes, pengelola wisata juga harus menekankan prinsip Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE). Apalagi saat ini cuaca sedang buruk dan ekstrem.
Para pengelola wisata wajib untuk melakukan pemeriksaan semua fasilitas. Terutama untuk wisata alam dan wisata air.
“Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi seperti BPBD Kabupaten Semarang dan kepolisian untuk mengantisipasi segala kemungkinan, ” pungkas Heru.