LenteraJateng, BOYOLALI — Sejalan kebijakan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, sekolah di Boyolali tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto, hal tersebut karena status pandemi Covid-19 belum berubah menjadi endemi.
“Kami tetap melaksanakan kegiatan PTM terbatas, karena pertimbangan masih pandemi. Jika status pandemi sudah menjadi endemi, baru PTM 100 persen,” ujar Darmanto Senin, (11/4/2022).
Untuk PTM terbatas ini sudah ada di 530 taman kanak-kanak (TK), 581 sekolah dasar (SD), 98 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Boyolali yang melaksanakannya.
Dan tentunya dalam kegiatan PTM terbatas di sekolah-sekolah itu tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Meskipun, sebanyak 95.713 anak usia enam sampai sembilan taun sudah melakukan vaksinasi baik dosis pertama dan kedua dengan masing-masing sudah mencapai 105 persen dan 101,5 persen. Namun sekolah di Boyolali tetap melakukan PTM terbatas.
Melalui Darmanto, sekolah boleh melakukan PTM 100 persen asalkan jumlah siswa rombongan belajar kurang dari 16 anak. Pun juga harus dengan menerapkan prokes.
“Kami semasa pandemi pada prinsipnya ada dua hal yang mesti diutamakan dalam penyelenggaraan pendidikan, yakni kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan serta tumbuh kembang anak,” terangnya.
Sedangkan kasus Covid-19 dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali hingga Minggu (10/4/2022), tidak ada tambahan kasus aktif Covid-19. Untuk itu jika secara akumulasi tetap 28.953 kasus.
Dengan 10 kasus aktif yang terdiri atas tujuh kasus melakukan perawatan di rumah sakit dan tiga lainnya isolasi mandiri. Warga yang sembuh dari Covid-19 bertambah tiga orang. Sehingga menjadi 27.489 kasus atau 94,9 persen dari total kasus. Dan angka kematian karena terpapar tetap 1.454 kasus atau 5 persen dari total kasus.