LenteraJateng, SEMARANG – Mengobati rindu masa lalu, puluhan warga lanjut usia (lansia) di Pondok Pesantren Roodhiyatam Mardhiyyah selenggarakan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun.
Berada di halaman ponpes, para santri berbaris rapi menggunakan pakaian santri pada umumnya. Yakni sarung dan peci bagi laki-laki dan gamis serta kerudung bagi santri perempuan.
Seperti Mariati (65), ia merasa bahagia karena bisa mengenang kembali kegiatan perayaan kemerdekaan. Sudah bertahun-tahun ia tak mengikuti upacara bendera.
“Saya sangat bangga karena bisa mengenang masa-masa lampau, kemudian juga bisa lebih menghayati lagi acara ini,” kata Mariati, usai upacara, Rabu (17/8/2022).
Pensiunan pegawai negeri sipil itu menjelaskan, selama pandemi, tak ada penyelenggaraan upacara kemerdekaan di pesantren Roodhiyatam Mardhiyyah.
“Saya gembira Indonesia terlepas pandemi dan bisa lebih sehat lagi. Sehingga bisa membangun bangsa dan negara seperti tema tahun ini Bangkit Lebih Cepat dan Bangun Lebih Kuat,” lanjutnya.
Di usianya yang sudah senja, Mariati menghayati perayaan kemerdekaan RI ini dengan berjuang mengabdikan dirinya untuk beribadah. Sebagai santri sejak tahun 2018, ia pun berharap kepada santri lainnya untuk menjiwai berbagai kegiatan keagamaan yang ada di pondok pesantren Roodhiyatam Mardhiyyah.
Upacara Ide Para Santri, Rindu Masa Lalu Puluhan Lansia Upacara 17an di Ponpes Roodhiyatam Mardhiyyah
Sementara, Ketua Yayasan Pesantren Lansia Roodhiyatam Mardhiyyah, Muhammad Idris, menyampaikan, ide upacara 17 Agustus ini merupakan keinginan para santri. Sejak seminggu lalu, mereka melakukan berbagai persiapan.
Peserta upacara HUT Kemerdekaan RI di ponpes yang berada di Jalan Dewi Sartika Timur XIV Nomor 8 itu berjumlah hampir 100 orang. Sehari-hari, ponpes lansia yang berdiri sejak 2018 ini menampung hampir 200 santri dengan rentang usia antara 64 – 68 tahun.
“Petugas-petugas ini para santri. Mereka kerja bakti, gladi bersih. Yang luar biasa perjuangannya,” terang Idris.
Meski sedikit terkendala karena petugas sudah mulai pikun, para lansia masih tetap semangat untuk bertugas dalam upacara HUT Kemerdekaan RI.
“Komandan upacaranya itu pensiunan polisi, pasa saat memimpin upacara ada lupa-lupa. Ya kami mengingatkan, terutama soal saat menyebutkan ini pesantren apa, tanggal dan tahun berapa,” terangnya.
Ia berharap, para lansia nantinya agar lebih bersemangat mengisi kemerdekaan ini. Utamanya dengan banyak beribadah pada Tuhan dan mempersiapkan bekal hari kematian.