• JATENG TERKINI
  • NUSANTARA
  • DAERAH
    • HUKRIM
    • KOMUNITAS
    • WISATA
    • EKBIS
    • PENDIDIKAN
    • Banyumas Raya
    • Magelang Raya
    • Pati Raya
    • Pekalongan Raya
    • Solo Raya
  • TEKNOLOGI
  • Kesehatan
  • OLAH RAGA
    • BELADIRI
    • BOLA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
LENTERAJATENG
  • JATENG TERKINI
  • NUSANTARA
  • DAERAH
    • All
    • Banyumas Raya
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Magelang Raya
    • Pati Raya
    • Pekalongan Raya
    • Solo Raya
    • Sosok
    Bank Jateng mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal, dengan memberi pelatihan dan pembiayaan.

    Bank Jateng Dorong Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Transformasi Digital

    Bank Jateng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menyerahkan kaki palsu kepada 27 penyandang disabilitas.

    Penyandang Disabilitas Terima Kaki Palsu Bantuan Bank Jateng

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal meluncurkan Lapor Bupati Tegal 4.0, aplikasi tersebut menawarkan solusi digital yang terintegrasi.

    Aplikasi Lapor Bupati Tegal 4.0 Tawarkan Solusi Digital Terintegrasi

    406 Koperasi Merah Putih (KMP) di Pati ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Agen Duta Laku Pandai, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman pengurus KMP mengelola transaksi keuangan.

    406 KMP Pati Ikuti Bimtek Agen Duta Laku Pandai Bank Jateng

    Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mendorong, penguatan ekonomi kerakyatan dengan meluncurkan 54 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).

    Bank Jateng Siap Fasilitasi Permodalan dan Layanan Keuangan

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali resmi meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS, sebagai langkah konkret untuk mempercepat digitalisasi transaksi keuangan di daerah tersebut.

    Kolaborasi Pemkab Boyolali dengan Bank Jateng

    Bank Jateng bantu perbaikan 48 dari 896 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), di Wonogiri pada 2025.

    Bank Jateng Bantu Perbaikan 48 RTLH

    Pemerintah Desa (Pemdes) Kambangan, berusaha mengembangkan Desa Wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

    Kambangan Kembangkan Desa Wisata: Bank Jateng Dukung Penuh

    Bank Jateng tegaskan peran sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, dengan hadir dalam Forum Kontak Bisnis Koperasi Merah Putih (KMP).

    Bank Jateng Tegaskan Peran Penggerak Ekonomi Kerakyatan

    • HUKRIM
    • KOMUNITAS
    • WISATA
    • EKBIS
    • PENDIDIKAN
    • Banyumas Raya
    • Magelang Raya
    • Pati Raya
    • Pekalongan Raya
    • Solo Raya
  • TEKNOLOGI
  • Kesehatan
  • OLAH RAGA
    • BELADIRI
    • BOLA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
No Result
View All Result
  • JATENG TERKINI
  • NUSANTARA
  • DAERAH
    • All
    • Banyumas Raya
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Magelang Raya
    • Pati Raya
    • Pekalongan Raya
    • Solo Raya
    • Sosok
    Bank Jateng mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal, dengan memberi pelatihan dan pembiayaan.

    Bank Jateng Dorong Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Transformasi Digital

    Bank Jateng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menyerahkan kaki palsu kepada 27 penyandang disabilitas.

    Penyandang Disabilitas Terima Kaki Palsu Bantuan Bank Jateng

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal meluncurkan Lapor Bupati Tegal 4.0, aplikasi tersebut menawarkan solusi digital yang terintegrasi.

    Aplikasi Lapor Bupati Tegal 4.0 Tawarkan Solusi Digital Terintegrasi

    406 Koperasi Merah Putih (KMP) di Pati ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Agen Duta Laku Pandai, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman pengurus KMP mengelola transaksi keuangan.

    406 KMP Pati Ikuti Bimtek Agen Duta Laku Pandai Bank Jateng

    Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mendorong, penguatan ekonomi kerakyatan dengan meluncurkan 54 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).

    Bank Jateng Siap Fasilitasi Permodalan dan Layanan Keuangan

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali resmi meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS, sebagai langkah konkret untuk mempercepat digitalisasi transaksi keuangan di daerah tersebut.

    Kolaborasi Pemkab Boyolali dengan Bank Jateng

    Bank Jateng bantu perbaikan 48 dari 896 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), di Wonogiri pada 2025.

    Bank Jateng Bantu Perbaikan 48 RTLH

    Pemerintah Desa (Pemdes) Kambangan, berusaha mengembangkan Desa Wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

    Kambangan Kembangkan Desa Wisata: Bank Jateng Dukung Penuh

    Bank Jateng tegaskan peran sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, dengan hadir dalam Forum Kontak Bisnis Koperasi Merah Putih (KMP).

    Bank Jateng Tegaskan Peran Penggerak Ekonomi Kerakyatan

    • HUKRIM
    • KOMUNITAS
    • WISATA
    • EKBIS
    • PENDIDIKAN
    • Banyumas Raya
    • Magelang Raya
    • Pati Raya
    • Pekalongan Raya
    • Solo Raya
  • TEKNOLOGI
  • Kesehatan
  • OLAH RAGA
    • BELADIRI
    • BOLA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
No Result
View All Result
LENTERAJATENG
No Result
View All Result
Home Nusantara EKBIS

Rencanakan Jaminan Diri dan Finansial Melalui Iuran Bukan Penerima Upah, Arief Tak Lagi Overthinking dan Fokus Kembangkan Diri dan Usaha

Arief Hadinata, seniman Kota Semarang mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan agar tak lagi overthinking, sehingga bisa fokus berkarya dan mengembangkan usaha

by Amanda Rizqyana
27/11/2023
in EKBIS
0
Rencanakan Jaminan Diri dan Finansial Melalui Iuran Bukan Penerima Upah, Arief Tak Lagi Overthinking dan Fokus Kembangkan Diri dan Usaha

Arief Hadinata alias Hokage, pemilik Hokgstudio di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak 2019

LENTERAJATENG, SEMARANG – Arief terus gulirkan jarinya di ponsel, berusaha memberikan respon pada permintaan dokumentasi kegiatan saat berkarya.

“Bentar ya, masih saya cari foto waktu kerja. Baru ngeh kalo saya kerja nggak pernah foto-foto,” ujarnya pada Lentera Jateng saat ditemui di rumahnya, Kalisegoro, Gunungpati, Kota Semarang pada Senin (27/11/2023).

Arief Hadinata atau yang dikenal dengan nama Hokage, pemilik Hokgstudio menceritakan pengalamannya sebagai pekerja harian lepas.

Ruang berukuran 4×3 meter menjadi ruang menyimpan karya miliknya, baik karya 2 dimensi berupa lukisan kanvas, maupun lukisan dalam medium botol air minum, gelas, karya 3 dimensi toys, maupun karya cetak digital berupa stiker, poster, hingga kain.

Cat kaleng, cat semprot, kuas, kanvas, lukisan, komputer, layar, dan proyektor berada dalam satu ruangan yang sama saat wawancara berlangsung.

“Ini kantor saya, masih sederhana, ada di belakang garasi mobil. Jadi kalo saya ngantor ya cuma jalan beberapa meter dari kamar tidur,” ungkapnya.

Ditanya tentang kapan kali pertama mulai menekuni aktivitas seni, Arief mengatakan secara serius ia menekuni saat masuk kuliah tahun 2008.

Meskipun awalnya hanya menyukai gambar sebagai aktivitas yang disuka sejak masih berusia 1 tahun.

Ketika kedua orang tuanya bekerja, ia diberi pensil warna dan halaman belakang kalender bekas yang ditempel di tembok.

Menurut Arief, sang ibu, Rusmalina bercerita saat masih anak-anak, ia betah berjam-jam menggambar di tembok.

Menggambar menjadi aktivitas yang ia suka, bahkan kawan-kawannya mengingatnya sebagai anak yang suka mencoret buku pelajaran saat guru menjelaskan.

Dukungan aktivitas menggambar tak hanya dari ibu, tapi juga bapak, Wiryo Utomo.

Arief mengenang pengalamannya mengikuti lomba hingga ke Pekalongan, setelah tiba di lokasi ternyata lomba untuk anak SD-SMP, sedangkan dirinya saat itu sudah SMA.

Secara administrasi, ia harusnya tak bisa menjadi peserta, namun bapak ingin ia menjadi peserta.

“Waktu itu sempet jengkel sama bapak, wong sudah jelas nggak sesuai kriteria, masih dipaksa,” ungkapnya.

Aktivitas menggambar semkin ditekuni hingga ia kuliah di Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Masa kuliah menjadi masa pencarian jati diri untuknya.

Arief mulai mengenal banyak hal, dan melihat seni dari perspektif yang berbeda.

Kali pertama ia menyadari bahwa dari coretan tangannya, bisa menumbuhkan rasa pada penikmatnya.

Tak hanya merasakan keindahan dalam karya visual, tapi juga merasakan batin yang ia salurkan melalui medium gambar.

“Ada orang yang mengaku ikut merasakan jatuh cinta dan bahagia, dari gambar yang saya buat saat jatuh cinta. Ada pula yang mengaku masuk ke dalam ruang imajinasi dari gambar yang saya buat,” terang Arief.

BACA JUGA:  Sering Terjadi Gempa Bumi, Wajib Tahu Ini Sesar Darat Aktif di Jateng

Aktivitas berkeseniannya tak hanya di dalam ruang kelas maupun di lingkungan kampus.

Ia terlibat dalam berbagai proyek di Hysteria seperti Artlab, Tengok Bustaman, Boks Cinta, memberinya pengalaman yang kaya dan wawasan yang semakin terbuka.

Arief juga menginisiasi One Day Art Project (ODAP) dan Guyub Rupa, yang kini menjadi gelaran tahunan di Jurusan Seni Rupa Unnes.

“Saat kuliah, saya mikir, setelah lulus saya jadi guru. Kemudian ketika PPL (Praktik Pengalaman Lapangan, red) tahun 2012, saya sadar kalo nggak bisa jadi guru, dan mulai cari-cari pengalaman dan kesempatan selain guru,” tuturnya.

Mengenai kesibukan dan pekerjaannya sekarang, Arief mengatakan secara umum ia merupakan seniman.

Namun untuk beberapa bidang pekerjaan, baik pekerjaan submission, project, maupun kolaborasi membutuhkan spesifikasi kerja sesuai dengan acara.

Arief kadang menjadi illustrator, seniman mural, atau desainer, baik desainer grafis maupun desainer citra, untuk sejumlah jenama maupun perusahaan dan perorangan.

Jenama yang pernah bekerja sama antara lain Djarum, Bank Mandiri, Dippolar, Astra Internasional, Marimas, Djarum Foundation.

Ia pun pernah juga menjadi community engagement expert, lead designer, artist residence, hingga trainer.

Ia pernah bergabung dalam proyek dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Program Prakerja melalui platform pendidikan Cakap.

Dari aktivitasnya tersebut, ia bisa merasakan langsung keindahan Wakatobi, Bali, Lombok, Labuan Bajo, hingga Heidelberg, Jerman secara cuma-cuma.

“Kalo sekarang intensitas ke luar Jawa berkurang, paling ke Jakarta atau Surabaya, masih di Pulau Jawa,” tambah Arief.

Dua tahun terakhir, aktivitas berkeseniannya semakin padat meskipun tak lagi berkeliling Indonesia.

Nyaris tiap pekan ia harus bepergian ke luar kota, seperti Jakarta, Surabaya, Bekasi, Depok, maupun pada beberapa kesempatan ke Majalengka, Magelang, Pekalongan, dan Cirebon.

“Saya pernah berangkat ke bandara subuh untuk ke Jakarta, besok paginya saya sampai Semarang, siangnya saya berangkat ke stasiun untuk ke Surabaya, dua hari kemudian saya ke Semarang, langsung ke bandara lagi untuk ke Jakarta beberapa hari, baru kemudian kembali ke rumah. Saya ke rumah cuma ambil koper dan drop baju kotor, berangkat lagi,” kenang Arief.

Bercermin ke belakang, ia mengaku pekerjaannya ini merupakan hal yang ia doakan sebagai pekerjaan impian.

Arief suka bepergian, mengenal hal baru, mendapat kenalan, menambah wawasan, dan tentu menjelajah ke berbagai daerah.

Impiannya memang memiliki keindahan saat menjalani, di saat yang sama juga memiliki konsekuensi.

“Kalau lihat enaknya, ya enak. Tapi sebagai solopreneur, saya urus semua urusan sendiri, mulai dari pitching hingga dealing dengan klien, atur jadwal, hingga membuat ratecard dan portofolio. Saya lakukan sendiri, termasuk dalam membuat karya,” terangnya.

BACA JUGA:  Ganjar Lakukan Pengecekan Progres Tol Semarang-Demak Seksi 1, Masyarakat Masih Keluhkan Macet dan Banjir Rob

Dari semua aktivitas dan pencapaiannya, Arief mengaku itu merupakan komitmennya menjadi kepala keluarga.

Memiliki istri dan seorang anak memberinya tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Segala yang ia usahakan pada akhirnya untuk keluarga, dan pada sebuah kesempatan ketika ia menyadari salah satu kerabatnya berpulang.

“Waktu itu saya mikir dan merenung, karena sering bepergian ke luar, kalau amit-amit terjadi sesuatu sama saya, bagaimana anak dan istri saya?” tuturnya.

Arief menyadari segala aktivitasnya membutuhkan kepala dan tangannya.

Ia harus memiliki fisik yang selalu siap untuk bekerja, di saat yang sama menyadari risiko kerja yang harus ia hadapi.

Orang-orang melihat pekerjaannya menyenangkan, bepergian ke berbagai daerah, tidak terikat dengan jam kantor, bisa bekerja dari mana saja, dan memiliki pencapaian finansial yang baik.

Namun ia sadar ketika di masa tua ia tak memiliki jaminan finansial, maupun jaminan pada dirinya sendiri sebagai kepala keluarga.

Arief paham kegundahan hari orang tuanya sangat menginginkannya bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) dibanding pekerjaan yang ia geluti saat ini.Dengan jaminan finansial pasti tiap bulan dan adanya jaminan pensiun, poin itulah yang menjadi concern orang tua yang berharap anaknya memilih pekerjaan yang lebih stabil.

“Balik lagi, impian atau passion memiliki kenikmatan, juga memiliki konsekuensi. Kalau dulu waktu muda saya hanya ngeyel sama orang tua mempertahankan ego, sekarang saya harus realistis dan bisa memberikan argumen teknis pada orang tua,” terangnya.

Arief akui, sempat ada pertentangan dari orang tua dengan pilihan profesi yang ia tekuni.

Pertentangan itu sejak ia lulus kuliah, hingga setelah ia menikah dan berumah tangga.

Orang tua selalu menganjurkan agar ia mengikuti setiap kali pembukaan seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Akhirnya ia menjelaskan, dengan ijazah yang ia miliki, pilihan pekerjaan yang memungkinkan untuknya hanya menjadi guru.

Sementara ia merasa keterampilan dan pengalaman yang dimiliki tidak bisa membuatnya berkomitmen sebagai guru di sekolah.

Namun dengan referensi kerja di daerah asalnya, tentu sulit bagi orang tua membayangkan kesibukan dan pola kerjanya.

Kerja kreatif menjadi hal asing bagi orang tua, karena dari lingkungan maupun tayangan di televisi tidak pernah dijelaskan bagaimana cara seniman bekerja.

Arief pun mengaku meraba-raba tentang pekerjaannya karena hal ini masih menjadi sangat baru untuknya.

Maka ia pun mulai mengatur siasat agar dapat mempresentasikan pekerjaannya dengan baik pada orang tua dan menjawab kegundahan hatinya.

“Saya sempat browsing-browsing, cari asuransi yang bisa menjamin saya tetap bekerja dengan nyaman,” ujar Arief.

Ia bertanya pada beberapa kawan yang memiliki pekerjaan yang sama dengannya, dan mereka belum memikirkan sejauh yang ia miliki.

BACA JUGA:  PSIS Semarang Bungkam Persija Jakarta dengan skor 2-1

Sekitar tahun 2018, ia bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang untuk memural ruang arsip.

Kemudian ia mencari tahu tentang BPJS Ketenagakerjaan, dan ia dapati informasi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Ia pun membaca rincian biaya untuk seluruh jaminan tersebut dan kemudahan sebagai peserta.

“Saya langsung tertarik karena biaya yang masih terjangkau, masih bisa saya bayarkan tiap bulan,” terangnya.

Dengan pekerjaan lepas seperti dirinya, yang arus kas tidak sama tiap bulannya, beban biaya iuran Bukan Penerima Upah (BPU) menurutnya cukup ekonomis.

Selain itu proses pendaftaran yang mudah, bahkan saat itu ia cukup menyerahkan foto KTP dan mengisi identitas diri.

Prasyarat tersebut mempermudahnya yang memiliki aktivitas tak menentu setiap harinya.

“Perubahan yang saya rasakan setelah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, tentu saya bisa bekerja lebih tenang, tidak ada lagi overthinking, dan saya lebih fokus pada pekerjaan,” terangnya.

Bahkan sekarang disediakan aplikasi JMO yang memudahkan baginya untuk memantau tagihan dan melakukan pembayaran.

Semua aktivitas pembayaran bisa ia lakukan dalam satu gawai, bahkan di saat ia tengah beraktivitas di luar rumah atau berada di luar kota.

Sebagai pelaku ekonomi kreatif, Arief merasa saat ini banyak anak muda yang memilih pekerjaan seperti dirinya.

Menurutnya, potensi anak-anak muda yang kreatif juga harus diimbangi dengan wawasan pengelolaan finansial dan jaminan pada diri sendiri.

Selain agar lebih produktif bekerja, juga dapat berpartisipasi membangun ekosistem positif.

“Muda itu ada dalam pikiran dan perbuatan, tapi menjadi tua itu keniscayaan,” pesan Arief.

Kini ia tengah mengembangkan beberapa lini bisnis yang sesuai dengan keterampilannya dalam hal menggambar.

Terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Multanti menyatakan, pekerja harian lepas atau freelancer sudah lama menjadi fokus terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Karena seperti kita ketahui bahwa setiap pekerjaan memiliki risiko, namun hanya saja tingkat risiko berbeda pada setiap pekerjaan, oleh karena itu semua pekerjaan wajib untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya.

Multanti menambahkan, terkait perhatian dari pihaknya untuk pada freelancer, oleh pihaknya dilakukan jemput bola.

Bahkan jemput bola tak hanya dilakukan pada saat pendaftaran, klaim pun dilakukan jemput bola.

“Saat ini proses pendaftaran maupun klaim sudah sangat mudah, semua bisa dilakukan online,” tambah Multanti.

BPJS Ketenagakerjaan sudah menyediakan kanal-kanal, satu di antaranya JMO yang bisa diunduh melalui Playstore maupun Appstore.

Pada JMO, peserta dapat melakukan pendaftaran, pengecekan saldo KHT, pencairan klaim, pembayaran, pengaduan, hingga bantuan.

Tags: arief hadinataBPJS KetenagakerjaanBPJS Ketenagakerjaan cabang Semarang PemudadesainerdesignerfreelancerhokagehokgstudioMultantimuralmural artistpesertaSemarangseniman

Amanda Rizqyana

Related Posts

Bank Jateng Kantor Cabang DIY semakin mempererat hubungan dengan TNI, melalui sosialisasi produk dan layanan perbankan kepada Prajurit dan PNS Korem 072/Pamungkas.
EKBIS

Bank Jateng Sosialisasi Produk dan Layanan Prajurit dan PNS Korem Pamungkas

14/08/2025
Bayar kuliah di Universitas Indonesia (UI), kini bisa melalui dan Bank Jateng.
EKBIS

Bayar Kuliah di UI Kini Bisa Lewat Bank Jateng

13/08/2025
Bank Jateng mendapat penghargaan dari Bank CIMB Niaga, untuk kategori Excellence Funding Strategy dan Overnight Index Swap (OIS).
EKBIS

Penghargaan Excellence Funding Strategy dan Overnight Index Swap untuk Bank Jateng

12/08/2025

RECOMENDED

Bank Jateng mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal, dengan memberi pelatihan dan pembiayaan.

Bank Jateng Dorong Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Transformasi Digital

19/08/2025
Bank Jateng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menyerahkan kaki palsu kepada 27 penyandang disabilitas.

Penyandang Disabilitas Terima Kaki Palsu Bantuan Bank Jateng

18/08/2025
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal meluncurkan Lapor Bupati Tegal 4.0, aplikasi tersebut menawarkan solusi digital yang terintegrasi.

Aplikasi Lapor Bupati Tegal 4.0 Tawarkan Solusi Digital Terintegrasi

17/08/2025
Bank Jateng memberikan penghargaan khusus kepada desa dengan kinerja terbaik, dengan kriteria tertentu.

Bank Jateng Beri Penghargaan Khusus Desa Kinerja Terbaik

16/08/2025
Semarak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang ikut berpartisipasi dengan mengajak masyarakat berhemat, melakukan perjalanan yang nyaman dan berkesan melalui Promo Merdeka. 

Promo Merdeka dari KAI, Bayar 80 Persen Harga Tiket Perjalanan 17 Agustus

16/08/2025
406 Koperasi Merah Putih (KMP) di Pati ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Agen Duta Laku Pandai, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman pengurus KMP mengelola transaksi keuangan.

406 KMP Pati Ikuti Bimtek Agen Duta Laku Pandai Bank Jateng

15/08/2025

MOST VIEWED

  • Sukoharjo Trending di Twitter, Berawal dari Curhatan Mahasiswa KKN yang Mengira Pelosok

    Sukoharjo Trending di Twitter, Berawal dari Curhatan Mahasiswa KKN yang Mengira Pelosok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Hari Jadi Kota Semarang, Jalan Pemuda Akan Ditutup Sementara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendakian Merbabu Via Thekelan, Jalur Legendaris bagi Para Pendaki Era 80-an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Paket Prime Video Mobile Telkomsel Tidak Dapat Dipakai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petruk Dadi Ratu, Cerita Khayalan Rakyat Kecil yang Jadi Penguasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beranda
  • Contact
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2023 Lenterajateng.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Contact
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2023 Lenterajateng.com