LenteraJateng, UNGARAN – Puluhan atlet gantolle atau layang gantung bertanding di Telomoyo Cup VI 2022. Bertempat Sraten, Kecamatan Tuntang, kejuaraan yang telah diinisiasi sejak 2014 ini berlangsung sejak 12 – 17 September 2022.
Telomoyo Cup 2022 ini kembali terlaksana setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, antusias atlet olahraga dirgantara ini cukup tinggi.
Wakil Sekjen I PB Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Ersy Nuzul Firman menyampaikan, penyelenggaraan Piala Telomoyo ini menjadi bukti kepada para penerbang baik lokal maupun internasional, FASI telah aktif kembali dan mampu menyelenggarakan kegiatan ini.
“Jadi Telomoyo Cup ini setelah 2020 – 2021 kami vacum karena pandemi. Tahun ini kami selenggarakan lagi dan khusus tahun ini, unik ya,” kata Ersy, kepada awak media, Selasa (13/9/2022).
Sekitar 39 atlet mengikuti kejuaraan ini. Mereka berasal 9 provinsi, antaranya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatera Barat. Telomoyo Cup kali ini semakin penting sebagai ajang pemanasan jelang PON XXI Aceh & Sumut 2024.
Jadi Kawasan Peluncuran Gantole Sejak 2009, Puluhan Atlet Gantolle Bertanding di Telomoyo Cup 2022
Gunung Telomoyo dengan ketinggian 1940 mdpl (di atas permukaan laut), sudah dijadikan kawasan peluncuran olahraga gantole sejak 1999 dan digunakan untuk kejuaraan sejak 2002. Gunung ini menjadi pilihan kawasan terbaik terbang lintas alam di Indonesia, setelah Bukit Joglo, di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri
Kejuaraan nasional pertama kalinya digelar di Telomoyo pada 2004. Sedangkan Piala Telomoyo mulai digelar sejak 2014, yang merupakan hasil kerjasama Perkumpulan Gantolle DKI Jaya dengan Perkumpulan Gantolle Jawa Tengah.
Selain karena tantangan alamnya untuk terbang, banyak pilot asing melirik Telomoyo juga karena terdaftar sebagai kegiatan tetap pada kalender FAI (World Air Sports Federation).
Kejuaraan berlangsung kompetisi penuh, tidak ada semi-final dan final. Jumlah nilai tertinggi menjadi penentuan hasil perolehan nilai dari jumlah ronde/sortie penerbangan yang diikuti.
Pada nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal/RTG), pilot harus terbang melewati titik-titik dalam soal yang dibuat Direktur Lomba dan Dewan Pilot (perwakilan pilot) dalam waktu tercepat. Tiap ronde/hari memiliki soal yang berbeda.
Pada Telomoyo Cup kali ini misalnya, setelah, lepas landas di Gunung Telomoyo, pilot lalu menuju Kampoeng Java (pabrik air mineral Java). Kemudian Candi Gedong Songo, Museum Kereta Ambarawa dan Jembatan Tuntang dengan garis akhir setelah memasuki lingkaran kawasan persawahan Desa Sraten.
Para pilot akan mencapai jarak sekitar 50 km yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Mereka terbantu dengan alat GPS (Global Positioning System) yang wajib pilot bawa.
Sebelumnya, para pilot juga harus memotret titik yang dilewati dengan kamera saku analog.