LENTERAJATENG, SOLO – Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU akan digelar di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, pada 15 Januari 2023.
Sejumlah persiapan untuk menyukseskan acara tersebut saat ini sudah mulai dilakukan panitia.
Ketua Panitia Porseni NU 2023 H Nusron Wahid menuturkan, pertimbangannya gelaran Porseni NU digelar di Solo adalah ingin lebih menggiatkan aktivitas PCNU se-Soloraya yakni Surakarta, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
“Kami ingin NU di Soloraya itu lebih giat. Lebih banyak dikasih kesempatan agar lebih sering konsolidasi, sehingga syiarnya NU di Soloraya lebih menyebar. Supaya tidak ketinggalan dengan NU di kawasan pantura,” ungkapnya seperti dikutip dari laman resmi NU, Selasa (3/1/2023).
Menurut Nusron, seluruh PCNU yang ada di Soloraya masih kurang terlihat geliat kegiatannya dibandingkan dengan PCNU di wilayah pantura (pantai utara).
Perbedaan latar belakang struktur kebudayaan dan kultur masyarakat menjadi salah satu faktor penyebabnya.
“Selama ini kegiatan NU lebih banyak di pantura. Meski begitu, kita harus support (PCNU di Soloraya),” ucap Nusron.
Selain itu, pertimbangan PBNU menempatkan gelaran Porseni NU 2023 di Solo adalah karena memiliki akses paling mudah di Jawa Tengah. Kemudahan akses itu, menurut Nusron, akan memudahkan para peserta dari Indonesia Timur.
“Traffic (lalu lintas) penerbangan juga lebih bagus di Solo, Medan-Semarang tidak ada, tapi Medan-Solo ada, Lampung-Solo ada. Kita melihat (Kota Solo) nyaman, makanannya enak dan murah. Venue-nya lebih banyak. Di samping memang Solo ini kota bersejarah,” tutur Nusron.
Solo dipilih sebagai lokasi Porseni NU 2023 juga atas pertimbangan sejarah, yakni pada tahun 1948, pekan olahraga nasional (PON) pertama digelar di sana.