LenteraJateng, SEMARANG — Memperingati Hari Lahir Pancasila, Karang Taruna Kota Semarang menggelar Pasar Rakyat di Lapangan Jatisari, Mijen. Pasar Rakyat ini menurut ketua Karang Taruna Kota Semarang I Gede Ananta Wijaya Putra mengacu sila di dalam Pancasila.
“Ada dalam satu sila Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata I Gede Ananta, Mijen, Jumat (3/6/2022).
Ananta melanjutkan, Karang Taruna Kota Semarang memberi masyarakat ruang untuk berusaha meningkatkan perekonomiannya melalui Pasar Rakyat.
“Selama dua tahun ini mereka terpuruk karena pandemi Covid-19,” tambahnya.
Menurut Ananta adanya pandemi Covid-19 ini turut menjadi tantangan para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha-usahanya.
“UMKM ini harus terus berjalan dan sambil untuk mengembangkan inovasi secara digital. Kemudian selama pandemi UMKM ini tertuntut untuk bertransformasi dan berinovasi,” beber Ananta.
Selain itu, ia memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan dari 100 perusahaan ada 15 UMKM yang melakukan diversifikasi usaha karena sepi.
“UMKM yang masuk digital, itu yang daya tahannya lebih baik daripada yang tidak melakukan transformasi atau yang tidak memahaminya,” ungkap Ananta.
Ananta berharap, para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya agar tidak kalah dengan pesaing. Hal tersebut juga sebagai alasan, Karang Taruna Kota Semarang mengadakan Pasar Rakyat.
“Saran dan usul dari teman-teman UMKM agar kegiatan Pasar Rakyat ini rutin digelar. Jadi kami nanti inginnya akan keliling di Kota Semarang dari kecamatan satu ke kecamatan lain,” harapnya.
Ia juga berharap, teman-teman di Karang Taruna bisa mempromosikan Pasar Rakyat melalui media sosial masing-masing.
“Responnya bagus, nanti kami buka di tempat lain,” tambah Ananta.
Beri Kesempatan UMKM Lain Berpartisipasi, Peringati Hari Lahir Pancasila
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Muhammad Khadik menyampaikan, dari 572 UMKM di Mijen hanya ada 70 yang turut berkontribusi di Pasar Rakyat itu.
“Harapannya kami berikan kesempatan kepada UMKM-UMKM yang lain untuk bisa berpartisipasi,” ujar Khadik yang juga mewakili Wali Kota Hendrar Prihadi dalam acara tersebut.
Karena lanjut dia, saat krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 UMKM-UMKM ini ternyata menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat.
“Semua wajib mendukung agar UMKM-UMKM bisa tetap survive, berkembang yang akhirnya meningkatkan kesejahteran masyarakat khususnya yang ada di Kota Semarang,” katanya.
Ia juga memberikan solusi pada Karang Taruna Kota Semarang ketika punya program-program, namun mengalami keterbatasan anggaran. Menurut Khadik Karang Taruna bisa bekerja sama dengan Organisasi-organisasi Perangkat Daerah (ODP).
“Seperti saya waktu di Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) itu ada juga kegiatan untuk pemberdayaan ekonomi kaum perempuan. Kemudian di Dinas Koperasi, Dinas Ketenagakerjaan hampir semua dinas itu ada kegiatan seperti ini,” ucap Khadik.
Editor: Puthut Ami Luhur