LENTERAJATENG, KUDUS – Bank Jateng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menyerahkan kaki palsu kepada 27 penyandang disabilitas. Penyerahan bantuan kaki palsu, dilakukan secara simbolis pada pembukaan Program TNI Manunggal Membangun Desa Reguler ke-125.
Bantuan kaki palsu senilai Rp 150 juta dari Bank Jateng, merupakan bagian CSR total Rp 1 miliar pada 2025 untuk membantu masyarakat Kudus. Selain kaki palsu, Bank Jateng akan mengalokasikan CSR ke beasiswa pendidikan, tenda pedagang kaki lima dan rumah layak huni.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Kudus Risdiyanto berharap, CSR ini dapat memberikan dampak positif bagi warga Kudus terutama penyandang disabilitas, agar mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat baru.
“Semoga bantuan ini tidak hanya meringankan beban, tetapi juga memberikan semangat untuk terus beraktivitas dan berkontribusi bagi masyarakat,” kata Risdiyanto, Rabu, 23 Juli 2025.
Risdiyanto menambahkan, Bank Jateng selalu berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
Melalui program CSR dia berharap, dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup terutama bagi mereka yang membutuhkan.
“Bantuan kaki palsu ini merupakan langkah kecil, namun penuh arti untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi penyandang disabilitas untuk kembali menjalani hidup dengan penuh semangat,” tutur Risdiyanto.
Dengan dukungan yang terus menerus dari Bank Jateng, diharapkan program-program sosial ini dapat memperkuat keberlanjutan kesejahteraan masyarakat Kudus.
Sekaligus membantu menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus Satria Agus Himawan menyampaikan, apresiasi atas kontribusi Bank Jateng dalam memberikan bantuan ini.
Ia menyebutkan, bantuan kaki palsu tersebut sangat bermanfaat, terutama mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Kami sangat terbantu dengan adanya CSR dari Bank Jateng, anggaran kami terbatas,” tambah Satria.
Ia menambahkan, bantuan kaki palsu yang diterima merupakan hasil dari usulan masyarakat.