LENTERAJATENG, SEMARANG – Merespons bencana banjir besar yang melanda beberapa wilayah di Sumatera, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Suharsono, menekankan pentingnya Kota Semarang untuk mengambil langkah-langkah preventif yang lebih kuat agar peristiwa serupa tidak terjadi.
Banjir yang meluluhlantakkan banyak daerah di Sumatera, seharusnya menjadi refleksi bagi Semarang dalam memperkuat ketahanan infrastruktur kota untuk menghadapi potensi bencana serupa.
“Saat bencana banjir besar mengguncang Sumatera, kami melihatnya sebagai momen penting bagi kami di Semarang untuk lebih serius dalam merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan. Kami harus memastikan bahwa Kota Semarang tidak hanya siap merespons setelah bencana, tetapi lebih dari itu, siap mencegahnya,” kata Suharsono, Selasa (2/12/2025).
Pada Oktober 2025, Semarang mengalami bencana banjir besar yang merendam 23 kelurahan dan berdampak pada lebih dari 63 ribu jiwa. Kerugian materiil yang besar, serta korban jiwa menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap infrastruktur dan pengelolaan bencana di Kota Semarang.
Suharsono menekankan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang perlu segera memprioritaskan langkah-langkah preventif yang komprehensif.
“Tidak bisa hanya berharap pada pendekatan reaktif, Pemkot Semarang perlu mengutamakan pencegahan dengan memperkuat sistem drainase, normalisasi saluran air, serta pemeliharaan dan penguatan kapasitas rumah pompa serta kolam retensi,” tutur Suharsono.
Selain, ia juga mendorong agar solusi berkelanjutan, seperti pengembangan tanggul laut dan kolam retensi untuk semakin ditingkatkan.
“Namun, bukan hanya proyek fisik yang harus menjadi perhatian melainkan juga perubahan pola pikir masyarakat dan pemerintah yang lebih siap menghadapi perubahan iklim,” tuturnya.
Suharsono menegaskan, pentingnya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait infrastruktur.
“Partisipasi warga sangat krusial. Pengalaman mereka yang tinggal di daerah rawan banjir bisa menjadi bahan pertimbangan penting dalam perencanaan anggaran dan kebijakan,” tutur Suharsono.
DPRD Kota Semarang juga mengajak pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan banjir.
“Setiap anggaran yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas dan benar-benar fokus pada penguatan ketahanan infrastruktur,” tutur Suharsono.
Ia menegaskan, langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Semarang harus didasari pada data yang akurat dan perencanaan yang matang.
“Semarang harus belajar dari pengalaman yang terjadi di Sumatera. Kami harus merancang solusi jangka panjang yang dapat mengurangi dampak bencana di masa depan dan menjaga agar kota ini tetap layak huni bagi warganya,” tutur Suharsono.
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan dukungan dari semua pihak, Kota Semarang diharapkan dapat menjadi contoh kota yang tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana alam.