LenteraJateng, SEMARANG – Penjualan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha kini menurun. Para pedagang mengaku kesulitan menjual hewan tersebut lantaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak beberapa waktu belakangan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peminat hewan kurban kini lebih didominasi kambing dan domba daripada sapi. Penyebabnya, wabah PMK masih belum juga mereda di kalangan peternak.
Padahal, menjelang Idul Adha, fenomena pedagang hewan dadakan menjamur berbagai lokasi. Seperti di sepanjang Jalan Sekaran, Gunungpati.
Seorang penjual hewan kurban, Sodikin (72) mengatakan Idul Adha kali ini berat baginya. Dua ekor sapi yang ia stok sejak jauh-jauh hari, belum laku terjual hingga saat ini.
“Sapi berat, masih wabah, orang banyak yang agak takut pas mau beli. Orang kesini cuma tanya-tanya saja. Tahun kemarin lima bisa terjual, ini dua saja nggak laku-laku,” kata Sodikin, saat ditemui di lapaknya pada Jumat (8/7/2022).
Sodikin juga turut mengurangi stok kambing dan sapi pada tahun ini lantaran masih merebaknya wabah PMK. Padahal di tahun sebelumnya, ia bisa menyetok 60 ekor kambing, namun kali ini hanya 40 ekor saja.
Permintaan Sapi Turun Hingga 50 Persen, Penjualan Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Penjual hewan kurban lainnya, Haji Sodikun (67), mengatakan tahun ini hanya menyetok sapi sebanyak 30 ekor. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya ia menyediakan hingga 50 ekor.
“Sapi penjualanya nggak sama kaya tahun sebelumnya, karena ini kan masih ada PMK. Kalau biasanya saya sampe 50. Tapi sekarang 30 saja enggak habis,” tutur Sodikun yang sudah berlapak sejak tahun 1996.
Merebaknya PMK juga membuatnya kerepotan lantaran harus melakukan ekstra perawatan terhadap sapi yang ia ternak sendiri.
“Harus bersih dan kasih vitamin. Saya juga datangkan mantri hewan untuk memeriksa dan suntik juga,” bebernya.
Sodikun pun tak menampik bila wabah PMK mempengaruhi kecenderungan masyarakat untuk memilih kambing daripada sapi. Sebab, dari banyaknya pembeli yang menyambangi lapaknya, rata-rata khawatir saat ia menawarkan untuk membeli sapi.
“Soalnya beberapa pembeli sempat ada yang khawatir buat beli sapi. Karena ada PMK ini, jadi pada memilih kambing,” bebernya.
Sedangkan untuk kambing, Sodikun mengaku peminatnya memang meningkat pada tahun ini. Pasalnya, dari stok yang tersedia sudah tidak ada yang tersisa.
“Kambing meningkat. Sudah enggak ada sisa. Ini 50 ekor sudah di pesan semua,” tandasnya.