LenteraJateng, SEMARANG – Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jateng kirim bantuan, untuk korban bencana gempa bumi di Pasaman Sumbar. Bantuan berupa bahan pokok makanan dan sejumlah uang, senilai Rp 551 juta.
Sekertaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan, sudah berkomunikasi kepada pemerintah daerah Sumbar. Berdasarkan komunikasi tersebut, bantuan bahan makanan paling mereka butuhkan saat ini.
“Ini bantuan dari teman-teman Jateng untuk korban gempa di Pasaman dan Pasaman Barat Sumbar. Kami mengirim bahan makanan, beras dan lauk pauk siap saji,” kata Sumarno, Selasa (1/3/2022).
Untuk uang tunai, Pemprov Jateng memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta bagi dua kabupaten terdampak. Sumarno berharap, besar nilai bantuan bukan menjadi ukuran tapi bentuk kepedulian untuk saudara-saudara yang terkena bencana di Sumbar.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Bergas Catur menambahkan, pengiriman bantuan melalui jalur darat. Pilihan jalur darat ini selain melihat efektifitas dari pengiriman dan juga dari hasil komunikasi dengan pihak terkait di tempat bencana.
Gempa mengguncang wilayah Sumatera Barat dengan kekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (25/2/2022), pukul 08.39 WIB. BMKG mencatat, sumber gempa Sumbar berlokasi di 17 kilometer timur laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
Korban Gempa Pasaman Sumbar Bertambah, Pemprov Jateng Kirim Bantuan
Update terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal 11 orang. Adapun rincian korban jiwa tersebut, sebanyak lima orang di Pasaman Barat dan enam orang di Pasaman.
Untuk korban luka menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari PhD, luka berat 42 orang, luka ringan 346, hilang empat orang dan warga yang mengungsi kurang lebih mencapai 13 ribu jiwa.
Seusai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, tim gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap empat orang yang masih hilang di Pasaman. Suharyanto juga meminta agar pemenuhan hak dan kebutuhan para pengungsi agar menjadi prioritas.
“Fokus utama penanganan yaitu pencarian empat orang hilang, pendataan kerusakan dan yang terpenting memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi,” kata Suharyanto.
Gempa yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan.
Adapun tiga unit fasilitas pendidikan rusak berat, dua rumah ibadah rusak, satu bangunan fasilitas umum rusak termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan. Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan.
Editor: Puthut Ami Luhur