LENTERAJATENG, SEMARANG – Pemkot Semarang gelar Festival Kreatif Inklusif bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia dan UNESCO. Festival ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Disabilitas Sedunia yang jatuh pada 5 Desember.
Digelar pada Minggu (11/12/2022), festival berada sepanjang Jalan Kepodang, kawasan Kota Lama. Festival Kreatif Inklusif memperlihatkan kekuatan kreativitas anak-anak muda untuk mewujudkan dunia yang lebih inklusif. Selama acara, banyak menampilkan rangkaian pertunjukan seni, peragaan busana, dan pameran produk kreatif di
“Festival Kreatif Inklusif merupakan sarana untuk anak-anak penyandang disabilitas melakukan eksplor kemampuan masing-masing. Kami dari Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan UNESCO juga dari Kementerian PPPA mengadakan kegiatan tadi. Ada fashion show, opera dari anak-anak tuna netra. Juga ada pameran karya-karya dari teman-teman yang tidak kalah dengan yang bukan disabilitas,” tutur Mbak Ita, sapaan akrab Plt. Wali kota Semarang.
Di samping itu, untuk menegaskan komitmen Semarang sebagai kota yang lebih inklusif, Pemerintah Kota Semarang pada kesempatan tersebut juga meluncurkan pameran khusus karya-karya penyandang disabilitas di Galeri Kreatif Semarang.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terkait pemanfaatan Galeri Kreatif Semarang untuk mendisplay hasil karya penyandang disabilitas. Tak hanya itu, di galeri ini sekaligus sebagai tempat bertransaksi untuk membeli produk tersebut.
Menurutnya, ini menjadi wujud perhatian jajarannya untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Pihaknya berharap acara serupa dapat terus berkelanjutan ke depannya.
“Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya setahun sekali tapi bisa di event-event tertentu sehingga mereka bisa ikut terlibat dalam pembangunan di Kota Semarang,” tandas Mbak Ita.
Menjadi Inspirasi Daerah Lain, Pemkot Semarang Gelar Festival Kreatif Inklusif
Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Nahar yang hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasi dalam sambutannya. Dirinya berharap, Kota Semarang dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadakan event serupa.
“Satu bukti bahwa Pemerintah Kota Semarang sudah memfasilitasi itu, karena itu adalah kewajiban pemerintah kota. Kota Semarang membuktikan bahwa bisa mengakses Kota Lama bukan hanya untuk berwisata tapi juga untuk mengembangkan potensi dan memasarkan produk-produk hasil yang dibuatnya (penyandang disabilitas). Dari Semarang mudah-mudahan kota-kota lain juga akan ikut,” pungkasnya.