LenteraJateng, SEMARANG — Pemkot (Pemerintah Kota) Semarang akan datangkan hewan kurban dari zona hijau, sebagai upaya penanganan sekaligus pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur menyampaikan hal tersebut, menanggapi kebutuhan hewan kurban jelang Idul Adha.
“Saya yakin sumber-sumber peternakan di daerah hijau masih banyak yang akan berdatangan. Sesegera mungkin hewan ternak yang ada akan tertangani dengan baik,” kata Hernowo, di Semarang, Selasa (14/6/2022).
Untuk penanganan, Pemkot Semarang akan melakukan vaksinasi pada hewan ternak, sapi, kerbau, kambing maupun domba. Saat ini pihaknya masih menunggu vaksin dari pemerintah pusat. Sembari menunggu vaksin, hewan ternak diberi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
“Sama dengan manusia, agar daya tahannya tidak turun mengkonsumsi vitamin agar tidak terpapar Covid-19,” tambahnya.
Menurutnya, kasus PMK di Kota Semarang cukup banyak karena virus ini mudah menular dari hewan ke hewan. Sedangkan manusia, tidak bisa terjangkiti virus ini tetapi bisa membawa virus ini dari pakaian, atau badannya.
“Masyarakat banyak yang menjadi peternak sekaligus pedagang, begitu pulang langsung menyentuh hewan ternaknya. Tanpa sengaja dapat membawa virus dan hewan peliharaannya tertular PMK,” tutur Hernowo.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Semarang menurut Hernowo, terdapayt 351 kasus PMK di wilayahnya. Jumlah tersebut, merupakan hewan yang masih bergejala dan yang benar-benar sakit maka harus memotongnya.
“Hewan yang terjangkit PMK tidak berpengaruh pada dagingnya dan orang dapat menkonsumsinya selama cara memasaknya benar,” tambahnya.
Ia menekankan, daging hewan PMK dapat dikonsumsi karena virus tersebut tidak dapat menjangkiti manusia.
Editor: Puthut Ami Luhur