LENTERAJATENG, SEMARANG – Menanggapi baiknya harga kebutuhan pokok salah satunya beras, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera menggelar operasi pasar.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan dengan operasi diharapkan bisa mengatasi persoalan kenaikan harga beras di pasaran, sehingga masyarakat bisa mendapatkan komoditas pangan itu dengan harga terjangkau.
“Ya, makanya besok kami akan hitung semua. Saya rapatkan dengan teman teman, mana-mana saja yang diperlukan (operasi pasar),” jelasnya. Selasa (12/09/2023).
Sampai saat ini, dari hasil pantauan dinas terkait, harga eceran tertinggi untuk beras kelas medium di pasar tradisiona masih di Rp10.900 per kilogram, sedangkan yang premium Rp12.600 per kg.
Ita sapaan akrabnya menjelaskan untuk memfasilitasi masyarakat, program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) juga terus berjalan sampai saat ini, bahkan program itu digilir di masing-masing wilayah.
“Tetapi, sekarang ini sudah mulai merangkak naik. Pak Rahman ini tetap jalan terus ya, muter. Kamis (14/9/2023) nanti di Semarang Selatan. Jadi, siapapun yang butuh langsung kami jalankan,” imbuhnya.
Pemkot Semarang, ditekankan itu juga melakukan langkah lain selain operasi pasar yakni dengan melakukan distribusi untuk membantu badan usaha milik petani (BUMP) agar harga beras tetap terjaga.
“Kami membantu kepada BUMP agar harga ini (beras) bisa tidak naik dengan bantuan transportasi. Kemudian, biaya ‘packaging’ sehingga naiknya tidak tinggi karena sudah difasilitasi distribusi itu,” ungkapnya.
Selain Kota Semarang, Ita mengakui kenaikan harga beras sebagai komoditas pangan strategis juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Meskipun harga naik, dirinya memastikan stok di Bulog masih mencukupi.
“Dari informasi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, untuk (stok) Bulog masih mencukupi untuk posisi Kota Semarang,” katanya.
Untuk menekan meningkatnya permintaan, Ita mengajak masyarakat untuk menggalakkan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garang Asem) di tengah melejitnya harga komoditas beras.
“Makanya, kami juga minta, ayo galakkan gerakan Garang Asem. Kita jangan membuang-buang beras karena sekarang ini di seluruh tempat di Indoensia harga beras sudah mulai naik,” tandasnya.(IDI)