LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) dukung Semarang Fashion Week yang berlangsung di kawasan Simpang Lima. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso menyatakan, asal kegiatan tersebut tidak menganggu masyarakat maka pihaknya akan memberikan ruang.
“Kami juga memberikan ruang khusus bagi remaja yang ingin mengembangkan bakat di dunia fashion,” kata Wing kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (1/8/2022).
Ruang khusus tersebut, misalnya membuatkan event khusus di Kota Lama agar bisa menampilkan bakat remaja di Kota Semarang.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, Pemkot terus berupaya mengembangkan produk busana khas Kota Lumpia. Ia menyebut, Pemkot dukung Semarang Fashion Week.
Sehingga, pihaknya tidak mau kalah dengan daerah-daerah lain. Yaitu gelaran Semarang Fashion Week dengan memperkenalkan busana khas Kota Semarang.
“Nanti, Semarang fashion week yang memamerkan karya anak bangsa Kota Semarang. Sebenarnya ini cita-cita dari dulu, jika Jogja, Bandung, Jakarta sudah. Kenapa kita enggak,” kata Ita, sapaan akrabnya.
Bahkan rencana memperkenalkan fashion asal wilayahnya itu, Ita mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung di Kota Semarang.
Sisi lain, ia mengungkapkan bahwa Kota Semarang sudah ditetapkan sebagai kota fashion pada 2015 lalu. Dari situ, Pemkot terus berkomitmen dalam pengembangan busana lokal seperti halnya batik dan kebaya.
Dukungan tersebut bukan hanya dari Pemkot saja, melainkan wilayahnya juga terdapat organisasi yang konsen dalam fashion. Di antaranya, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Ikatan Pengusaha Muda Indonesia (IPMI), serta Indonesia Fashion Chamber (IFC).
“Kalau dari jumlah perancang, pengrajin, dan sebagainya itu mencukupi. Cuma nanti tinggal syaratnya. Karena biasanya fashion week itu kan berintegrasi dari luar,” tuturnya.
Editor: Puthut Ami Luhur