LENTERAJATENG, SEMARANG – Sejumlah pedagang yang menempati kawasan Pasar Johar Selatan mengeluh masih sepinya pembeli yang datang ke kios mereka. Padahal mereka telah menempati kios tersebut telah satu tahun lamanya.
Kios di Johar Selatan didominasi oleh sayur mayur, makanan ringan, dan daging yang juga biasa diburu menjelang hari raya lebaran. Namun hingga saat ini, para pedagang masih mengeluh kurangnya pembeli yang datang ke kios mereka.
Seperti yang diutarakan Novi, oleh seorang penjual daging sapi yang berada di lantai dua Pasar Johar Selatan.
“Harapannya pedagang bisa masuk semua kesini, biar pembeli juga ramai datang. Jadi nggak ada yang masih di Penggaron dan (relokasi) MAJT. Saya berharap pedagang bisa kumpul lagi kesini,” kata Novi saat ditemui di kiosnya, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya, dalam satu hari saja ia masih kesulitan menjual satu kilogram daging sapi. Hal ini yang membuat pedagang lainnya masih tersebar di sejumlah pasar relokasi.
“Susah kalau bukan bakulan. Pedagang harus mau ke rumah-rumah pembeli langsung. Hanya hari-hari tertentu, karena sudah pada ke MAJT,” bebernya.
Di lantai dua kawasan Johar Selatan, hanya terdapat tiga penjual daging sapi, dua penjual kambing, dan satu penjual dagin ayam.
Novi bahkan mengeluhkan perilaku sejumlah juragan yang hanya membayar retribusi, namun tidak menempati kios di pasar tersebut.
Senada, Fitri seorang pedagang makanan ringan yang ada di lantai dasar Pasar Johar Selatan, juga menuturkan hal serupa.
“Berhari-hari semenjak pindah kesini, nangis batin luar dalam. Harapannya bisa kembali semula laris manis seperti dulu,” harapnya.
Upaya Pemkot
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan, pihaknya menghimbau para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang untuk berbelanja di Pasar Johar Selatan.
“Pasar Johar Selatan ini kan agak sepi. Ada beberapa kendala disini seperti mobil yang tidak bisa masuk. Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk meramaikan pasar ini. Maka saya mengajak teman-teman ASN untuk berbelanja kesini,” beber Ita, sapaannya.
Terlebih, kebutuhan yang biasanya diperlukan saat hari raya juga tersedia di lokasi tersebut. Seperti bumbu, sayur, cabai, dan kacang mete.
“Ada sekitar dua ribuan (ASN) yang dibagi kloter-kloter. Yang lainnya bisa ke pasar-pasar lain dan wilayah masing,” tandasnya.