LenteraJateng, SEMARANG – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang kini tetapkan tarif angkutan kota atau angkot. Kenaikan tarif ini merupakan imbas dari harga bahan bakar minyak (BBM) yang melonjak.
Ketua Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto Purnowo menyebutkan, untuk tarif bus kecil/mobil kapasitas 12 tempat duduk dari yang semula Rp 3 ribu naik menjadi Rp 4 ribu. Untuk tarif pelajar awalnya Rp 1.500 menjadi Rp 2 ribu.
Kenaikan tarif yang mencapai 20 persen telah ini kemudian dituangkan dalam surat putusan kenaikan angkutan umum oleh Organda Kota Semarang.
“Selebihnya Rp 250 per penumpang per kilometer. Paling tinggi sebesar Rp 6.500,” kata Ketua Organda Kota Semarang, Senin (12/9/2022).
Sedangkan bus sedang kapasitas 17 sampai 32 tempat duduk saat ini tarifnya mencapai Rp 4 ribu per penumpang sampai dengan 8 kilometer. Selebihnya Rp 180 per penumpang per kilometer.
“Paling tinggi sebesar Rp 6.500,” lanjut Bambang.
Selain itu, ada angkutan taksi juga berlaku penyesuaian tarif batas bawah buka pintu Rp 6.600, pulsa Rp 4.500 per kilometer dan waktu tunggu Rp 50 ribu per jam.
Kemudian untuk tarif batas atas buka pintu Rp 9 ribu, pulsa Rp 9 ribu per kilometer dan waktu tunggu Rp 100 ribu per jam.
Bambang berharap, masyarakat pengguna angkot di Kota Semarang dapat menerima keputusan tersebut.
“Organda (Kota Semarang) dasarnya bisa menerima. Harapan kami masyarakat pengguna transportasi umum juga bisa menerima. Sehingga teman-teman angkot dan taksi tetap bisa jalan,” pungkas dia.
Ongkos BRT Tak Naik, Organda Kota Semarang Tetapkan Kenaikan Tarif Angkot
Sementara itu, pada bus layanan Trans Semarang baik bus rapid transit (BRT) maupun feeder tidak akan mengalami penyesuaian tarif.
Sesuai Perwal Nomor 39 Tahun 2022 tertanggal 27 Juni 2022, Pemerintah Kota Semarang menetapkan tarif Trans Semarang sebesar Rp 3.500 untuk penumpang umum yang membayar secara nontunai. Sedangkan penumpang yang membayar secara tunai dikenai tarif Rp 4.000.
“Trans Semarang bukan profit oriented tapi ini pelayanan untuk masyarakat, jadi kami belum ada rencana menaikkan tarif di tengah naiknya BBM,” papar Kepala BLU UPTD BRT Trans Semarang, Hendrix Setiawan.