LENTERAJATENG, SEMARANG – Operasional jembatan kaca Tinjomoyo tunggu sampai faktor keamanan terjamin, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang juga tidak terburu-buru.
Secara fisik, jembatan kaca Tinjomoyo memang sudah siap sejak selesai dibangun tahun lalu. Selain tunggu sampai faktor keamanan terjamin, juga menunggu sarana prasarananya siap.
Pembangunan sarana dan prasarana, baru akan dilakukan pada tahun depan.
Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, perlu penambahan sarana dan prasarana (sarpras) lainnya agar memenuhi standar jembatan kaca.
Baginya keselamatan pengunjung menjadi yang utama agar peristiwa ambrolnya jembatan kaca di The Geong Banyumas tidak terjadi kembali.
“Selama ini, jembatan kaca sudah siap. Hanya saja, kami belum mengoperasionalkannya. Kami memandang bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pengunjung harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, saat ini belum dioperasikan karena sedang dalam proses pemenuhan standar K3,” katanta Selasa (7/11/2023).
Pihaknya, sedang menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pengunjung saat di atas jembatan kaca.
Termasuk menyiapkan sarana pendukung, seperti jaring pengaman dan penyekat railing tangga yang masih perlu ditinggikan.
Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengelolaan jembatan kaca memiliki sertifikasi K3.
“Mereka harus memiliki keterampilan dan keahlian dalam mengelola wahana tinggi. Jadi, ini adalah proses yang sedang berlangsung. Kami berharap bahwa setelah dioperasionalkan, tidak akan terjadi insiden seperti yang terjadi di Geong Banyumas,” tuturnya.
Menurutnya spesifikasi Jembatan Kaca Tinjomoyo sudah sesuai dengan standar mulai dari ketebalan kaca, konstruksi jembatan kuat karena terbuat dari beton.
Wing berharap, masyarakat dapat bersabar menunggu jembatan kaca dioperasikan untuk umum, karena untuk fasilitas penunjang direncanakan akan dipenuhi pada APBD Murni 2024.