LENTERAJATENG, SEMARANG- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah mencatat okupansi hotel saat malam Tahun Baru 2023 masih tinggi, meski beberapa hari belakangan cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah.
“Ketercapaian okupansi hotel masih mencapai 90 persen, itu sejak libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023,” kata Benk Mintosih, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, Selasa (2/1/2023)
Ia menyampaikan okupansi hotel selama libur Nataru tahun ini lebih besar di bandingkan situasi tahun lalu yang masih menghadapi situasi pandemi Covid-19. Baik jumlah pengunjung hotel dan durasi menginap juga berlangsung lebih lama.
Adapun penurunan okupansi hotel baru terjadi setelah tahun baru usai sejak Selasa (2/1) dengan hanya mencapai 50 persen.
Ia menjelaskan okupansi hotel yang tinggi juga berdampak besar pada pendapatan hotel. Pegawai yang sebelumnya tak lagi bekerja, kini telah mulai dipekerjakan lagi.
Selain itu, ia menjelaskan hotel juga masih sadar menerapkan protokol kesehatan kepada pengunjung, terutama dalam mewajibkan pengunjung menerapkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
“Mudah-mudahan pemerintah ekonomi mulai normal lagi, supaya kita lebih survive dan membangun lagi. Ini kan ekonomi sudah mulai menggeliat lagi ” katanya