LENTERAJATENG, SEMARANG- Proyek normalisasi Sungai Plumbon yang membelah Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu mendapat sejumlah dukungan dari warga setempat.
Nasikin, Ketua RW 04, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu menyatakan dukungan atas normalisasi Sungai Plumbon jika itu pilihan yang terbaik dalam mengatasi banjir di wilayahnya.
“Jika itu jalannya satu satunya normalisasi kita ngikut aja,” katanya Senin (9/1/2023).
Ia mengatakan banjir yang terjadi pada Sabtu (31/12) lalu akibat tanggul yang jebol merupakan banjir yang terparah. Hal ini berdampak langsung ke 400 Kepala Keluarga di wilayahnya.
“Kita RTnya siaga semua, sebelum alarm bunyi saat hujan deras, selalu mengecek derasnya sungai,” katanya
Makhbub, Ketua RT 03 RW 04, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu juga turut mendukung normalisasi Sungai Plumbon. Pasalnya, banjir Sabtu (31/12/2022) silam merupakan banjir yang terparah di wilayahnya sejak 10 tahun ia tinggal.
“Saya sangat setuju normalisasi, karena kalau gak diapa-apain sungai itu banjir terus,” katanya
Ia mengatakan kekuatan talud tidaklah kuat dalam menahan debit air. Talud tersebut juga ketika sudah retak tidak mendapatkan penanganan langsung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Baru ketika talud jebol, Pemkot Semarang baru membenarkan talud. Oleh karena itu, ia berharap keberadaan normalisasi Sungai Plumbon membuat penahan sungai berasal dari dinding penahan konstruksi beton.
“Kalau normalisasi kan serentak dengan beton kuat, kalau cuman penanganan talud pada titik yang jebol nanti talud pada titik lainnya tak lama akan jebol,” katanya
Ernawahyuni, Ketua RW 01, Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu mengatakan dengan adanya normalisasi maka dapat mengatasi banjir yang kerap terjadi.
“Harus dilebarkan lagi dikeduk Sungai Plumbonnya. Setuju perbaikan normalisasi,” katanya.
Ia menyebut kalau Sungai Kali Plumbon meluap, limpasan airnya turut sampai ke wilayahnya. Misalnya, saat hujan deras berlangsung pada Sabtu (31/12/2022) silam dan Jumat (1/1/2023) air selokannya penuh karena limpasan air sungai yang meluap.
Selain itu, ia juga menyebut masalah lain yang melanda wilayahnya berupa banjir rob yang terjadi di lingkungan RT 01 RW 01.
Normalisasi Tahun 2023
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan akan menormalisasi Sungai Plumbon pada tahun 2023. Panjang normalisasi Sungai Plumbon mencapai sekitar 22 hingga 23 kilometer.
“Yang paling prioritas untuk kita tangani 4,6 kilometer yang tadi (tanggul) yang jebol,” katanya.
Ia menyebut pembebasan lahan Sungai Plumbon berada di tangan Wali Kota Semarang dan Ketua DPRD Kota Semarang. Ia juga berharap agar DPRD Koa Semarang sekitar awal Januari hingga Februari dapat mengalokasikan anggaran untuk normalisasi Sungai Plumbon.