LENTERAJATENG, SEMARANG – Negara Eropa akan bantu pembangunan berkelanjutan untuk Kota Semarang. Bantuan melalui program The Indonesia Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund (IDSUN).
Pembangunan di Kota Semarang sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Kini mulai kembali berlanjut dan bahkan menggandeng kerjasama dengan pihak asing.
Pemerintah Kota Semarang menerima kunjungan delegasi dari Pemerintah Swiss dan World Bank untuk melihat implementasi bantuan teknisnya.
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menuturkan Bantuan teknis melalui IDSUN tersebut antara lain berupa kajian teknis untuk penanganan banjir dan penyediaan air minum. Maupun kajian yang terkait dengan rencana pengembangan BRT Dedicated Lane.
“Saya menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi dari Swiss dan World Bank. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuanya, terutama yang terkait dengan Pembangunan Perkotaan yang berketahanan dan berkelanjutan,” kata Iswar, Kamis (24/11/2022) saat menerima kunjungan di Situation Room Balaikota.
Menurut Iswar, untuk menyelesaikan tantangan-tantangan pembangunan di Kota Semarang, perencanaan pembangunan membutuhkan data yang akurat dan valid. Baik data spasial maupun data aspasial.
“Dengan data dan informasi faktual, bukan hanya mendasarkan pada asumsi-asumsi, pengambilan kebijakan yang solid dan tepat sasaran,” tuturnya.
Kemudian, untuk mewujudkan hal tersebut, dengan skema IDSUN melalui World Bank, Pemerintah Kota Semarang telah dibantu mewujudkan City Planning Lab (CPL) Yang sudah dan akan terus dikembangan untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan.
Semakin Hebat, Salah Satu Negara Eropa Akan Bantu Pembangunan Berkelanjutan di Kota Semarang
Iswar berharap, kerjasama ini dapat menguatkan Kota Semarang untuk menjadi kota yang semakin hebat. Sekaligus sebagai kota yang berkelanjutan atau sustainability city.
Di samping itu, kerjasama yang tengah terjalin di Kota Semarang, dapat menguatkan hubungan persahabatan antar Indonesia dan Swiss.
Ia juga menyadari bahwa dengan APBD yang terbatas, maka perlu menggali alternatif pembiayaan lain. Termasuk kemungkinan bantuan teknis lanjutan lainnya dari Pemerintah Swiss melalui skema IDSUN atau skema lainnya.
“Mengingat juga bahwa bantuan teknis sebelumnya yang kami terima sangat kami rasakan manfaatnya,” tutup Iswar.