LENTERAJATENG, SEMARANG – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng jadi role model pengadaan barang/jasa pemerintah daerah. Hal itu disampaikan Kepala LKPP Hendrar Prihadi, saat bediskusi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (8/6/2023) di Rumah Dinas Puri Gedeh.
“Ada beberapa hal yang ingin kami diskusikan. Salah satunya adalah kami ingin menunjuk Jateng sebagai role model untuk konsolidasi pengadaan,”kata Kepala LKPP yang akrab disapa Hendi.
Track record dan prestasi Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar, menjadi dasar penunjukan Jateng sebagai role model pengadaan barang/jasa. Selama 10 tahun dipimpin Ganjar, Jateng telah menyabet banyak penghargaan.
“Jateng sering mendapatkan penghargaan. Kemudian kita lihat Pak Ganjar sangat komunikatif, integritasnya masuk, jadi senafas dengan apa yang sedang kita lakukan di LKPP,” kata Hendi tentang penunjukan Jateng sebagi role model pengadaan.
Selain itu, penggunaan e-katalog di Jateng juga termasuk yang terbaik. Khususnya terkait transaksi dan penggunaan produk dalam negeri.
“Semua pemda kementerian lembaga sudah punya sistem katalog. Yang sekarang kami genjot adalah nilai transaksinya dan kepedulian mereka dalam memakai produk dalam negeri,” kata Hendi.
Selanjutnya, Hendi memaparkan bahwa ada lima perintah Presiden Jokowi yang mesti dikerjakan. Yaitu efisiensi, transparan, percepatan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan peningkatan UMKM minimal 40 persen.
“Hari ini tayang di e-katalog kami sudah 4,7 juta produk. Jadi kalau dibandingkan tahun lalu yang 2,3 juta berarti sudah lebih 100 persen. Target kami sih di atas 5 juta produk. Untuk efisiensi tahun lalu ada efisiensi sekitar Rp5 triliun dan hari ini pada Juni sudah mencapai Rp1,6 triliun. Kami akan terus lakukan upaya-upaya konsolidasi pengadaan,” tuturnya.
Terkait transaksi e-katalog LKPP per hari ini sudah Rp 83 triliun lebih. Jumlah itu sudah melewati transaksi tahun lalu. Untuk itu, Hendi optimis transaksi e-katalog akan semakin besar nilainya.
Pada 2021 lalu Pemprov Jateng, telah meluncurkan e-katalog yang diberi nama Blangkon Jateng. E-katalog tersebut memfasilitasi penyedia produk lokal di Jateng termasuk produk UMKM untuk promosi.
Sejak diluncurkan, produk UMKM yang ditampilkan juga terus bertambah. Hal itu tidak lepas dari dorongan Ganjar Pranowo, agar UMKM di Jateng mendaftarkan produknya di Blangkon Jateng.
Tentunya dorongan itu sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, yang menuntut 40 persen dari APBN atau APBD digunakan untuk membeli produk dalam negeri.
Terbaru, e-katalog di Jateng juga dimanfaatkan untuk proses percepatan perbaikan jalan rusak. Dengan menggunakan e-katalog, lelang proyek perbaikan jalan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
Penyedia jasa tinggal mengikuti bidding atau memberikan penawaran dengan mendaftar di e-katalog, kemudian direview. Dalam waktu 2 hingga 3 hari, proyek perbaikan jalan sudah bisa dikerjakan.