LenteraJateng, SEMARANG – Keamanan listrik soal sering diabaikan masyarakat sebagai penggunanya. Padahal, apabila terjadi konsleting listrik sering jadi penyebab kebakaran.
Untuk menanggulangi hal tersebut, warga di kelurahan Karang Tempel kemudian mendapatkan sosialisasi kesiapsiagaan Bencana Kebakaran. Bersama personel dari Pemadam Kebakaran, warga kemudian menjajal cara memadamkan api.
Lurah Karangtempel Suharyati mengatakan, warganya mendapat penjelasan bagaimana cara menggunakan peralatan listrik. Seringkali, warga mengabaikan keamanan yang sebenarnya sepele namun bisa menjadi penyebab utama kebakaran.
“Dengan kegiatan ini saya berharap peserta bisa menindaklanjuti dan mensosialisasikan ke pertemuan-pertemuan mereka yang menghadirkan warga masyarakat sehingga resiko kebakaran di Karangtempel ini tidak ada,” kata dia, Selasa (13/9/2022).
Suharyati juga menyayangkan adanya kebakaran di daerahnya yang terjadi hampir tiap tahun. Penyebabnya pun bervariasi. Seperti dari kompor, puntung rokok di rumah kemudian ketiduran sehingga mengenai kasur. Ada juga karena konsleting listrik yang disebabkan oleh colokan listrik yang menumpuk dan bercabang.
“Seperti tadi dijelaskan instalasi kabel listriknya, mengontrol kabelnya yang sebenarnya ada masanya berapa tahun, seperti tadi dijelaskan kabel PLN itu masa berlakunya 20 tahun harus diganti,” ujarnya.
Warga Antusias Ikuti Sosialisasi, Keamanan Listrik Sering Diabaikan
Sementara, Kepala seksi Kerja Sama dan Peningkatan Kapasitas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Budiyanto mengapresiasi warga yang sangat antusias mempraktekkan bagaimana cara penanganan pemadaman api.
Menurutnya, penanggulangan kebakaran adalah fase awal yang harus dilakukan seseorang ketika adanya api penyebab kebakaran.
“Di tiga menit awal, api harus sudah dipadamkan, kalau sudah melewati tiga menit maka resiko terjadi kebakaran tinggi,” kata dia.
Ia pun berterima kasih kepada pihak Kelurahan Karangtempel yang memiliki kesadaran akan pentingnya sosialisasi siap siapa bencana kebakaran kepada warganya.
Meskipun sosialisasi masih terbilang sederhana, yang hanya dengan menggunakan drum, karung, kompor, apar, dan gas elpiji. Kemudian, mereka diberikan simulasi bagaimana memadamkan api dengan menggunakan peralatan disekitarnya.
“Kami mengimbau kepada warga agar selalu waspada karena yang namanya kebakaran,kita tidak tahu kapan, jam berapa akan terjadi,”pungkasnya
Kesiapsiagaan bencana kebakaran di kelurahan Karangtempel diikuti 35 orang. Mereka terdiri dari perwakilan 5 RW di Kelurahan Karangtempel, perwakilan dari warga setempat, dari PKK dan dari pedagang kaki lima di wilayah Karangtempel. (fj/mar)