LENTERAJATENG, SEMARANG- Kampung Tematik di Kota Semarang dinilai menjadi salah satu pendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hal ini termasuk juga mendukung bangga buatan produk Indonesia.
Nana Storada Dwi Martadi, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, menyampaikan keberadaan Kampung Tematik telah membuat Kota Semarang menjadi satu-satunya daerah Indonesia yang memiliki gedung P3DN.
“Bahkan Pak Mendagri saat Apeksi kaget kok Pemkot Semarang punya gedung P3DN,” katanya, dalam seminar, Kamis, (12/1/2023).
Ia menjelaskan dalam Gedung P3DN memiliki fasilitas 21 layanan yang berkaitan dengan UMKM, PKDN, serta turut mengembangkan sertifikasi.
Pembentukan Kampung Tematik telah berlangsung sejak tahun 2016 dengan jumlah 32 kampung tematik. Setelah enam tahun berjalan, kini telah ada 260 Kamping Tematik.
Keberadaan Kampung Tematik juga turut mendukung capaian Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Hal ini terlihat ketika Kampung Tematik mampu mengurangi angka kemiskinan dari semula pada tahun 2016 tercatat sebesar 4,85 persen, kemudian pada tahun 2021 turun menjadi 4,56 persen.
Lalu dampak Kampung Tematik juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mencapai 5,85 persen dan pada tahun 2021 saat pemulihan pasca pandemi mencapai 5,16 persen.
Terakhir, kampung tematik juga telah berhasil berperan mengurangi kawasan kumuh. Pada tahun 2016 sebesar 415,83 hektar dan pada 2021 menjadi 379,9 hektar.
“Kita sebenarnya ngikuti arahan (instruksi Pemprov Jateng) dan kita modifikasi beberapa hal termasuk Kampung Tematik,” pungkasnya.