LENTERAJATENG, SEMARANG – Urban farming akan jadi program yang berkelanjutan di Kota Semarang. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman.
“Memang ini tantangan. Semarang jadi ibukota provinsi yang paling unik, lainnya tidak berpikir pertanian, lahan produktif, dan lahan hijau. Lahan kosong bisa ditanami ramai-ramai. Semangatnya luar biasa,” kata Kadarlusman, Rabu (8/3/2023).
Pilus sapaan akrabnya menegaskan, adanya dampak positif dari kegiatan urban farming di Kota Semarang perlu adanya respon pemerintah yang cepat.
“Ini perlu gayung bersambut. Lahan pertanian yang ada bisa dipertahankan dan dimaksimalkan. Milik pemerintah bisa dikelola masyarakat untuk mensukseskan dan mengembangkan urban farming dengan ayo menanam, ayo nandur,” bebernya.
Politisi Partai PDI Perjuangan itu menuturkan, budidaya urban farming di Kota Semarang menjadi penting dan menarik. Pilus juga mendorong generasi milenial untuk turut mengembangan urban farming.
“Kita kenalkan juga ke generasi milenial dan diimbangi dengan kebijakan politik. Hal yang perlu dibuatkan payung hukum dan dituangkan dalam bentuk perda,” lanjutnya.
Dengan digiatkannya urban farming di Kota Semarang, menurut Pilus dapat mengurangi anggaran belanja di rumah tangga. Masyarakat yang menggiatkan urban farming, dapat juga menggiatkan ketahanan pangan di rumah masing-masing.
“Kalau bisa memang kita mengurangi belanja. Dan kalau hasil produksi surplus, bisa dijual lagi,” imbuhnya.
Pilus kemudian berpesan, untuk terus menggalakkan urban farming agar menyentuh berbagai kalangan. Program yang tidak boleh berhenti dan tidak boleh pensiun.
“Saya melihat belum secara menyeluruh. Banyak kalangan yang belum tersentuh. Jangan pernah bosan dan capek,” jelasnya.
Kendati demikian, Pilus juga mengingatkan Dinas Pertanian soal program farming yang ada di sekolah. Ia meminta, guru dan siswa tidak meninggalkan kewajibannya.
“Sepanjang tidak menggangu kewajiban siswa dan guru, kekawatiran kita, Guru ingin menunjukkan sesuatu yang lebih baik, tidak mengenal hari jam pendidikan, sehingga siswa bisa terganggu,” tandasnya.