LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang berencana lanjutkan program Smart City periode 2022 – 2025. Sebelumnya konsep ini telah berjalan di Kota Semarang sejak 2013 lalu.
Pelaksana harian (Plh) Wali kota Semarang, Iswar Aminuddin kembali menegaskan mengenai pentingnya program Smart City (kota cerdas) dalam pembangunan sebuah wilayah.
Hingga tahun 2021, program Semarang Smart City dinilai sukses. Terutama dilihat dari efiensi dan efektifitasnya dalam menangani kasus Covid-19 di Kota Semarang.
Berdasarkan tren positif tersebut, Pemerintah Kota Semarang berencana melanjutkan program Semarang Smart City untuk periode 2022 – 2025.
“Dirjen Kementerian Dalam Negeri menyampaikan posisi Kota Semarang dibanding kota/kabupaten di Indonesia. Meski di awal dalam kaitannya dengan penggunaan SIPD ada yang oke, ada yang susah segala macam tapi karena itu sudah menjadi kebijakan pusat ya harus kita jalankan. Akhirnya sekarang kita bisa jadi percontohan,” tutur Iswar, Selasa (8/11/2022).
Kendati Kota Semarang telah sukses melaksanakan Smart City tahun 2013 – 2021, namun jalan untuk mewujudkan Semarang Smart City yang sesungguhnya masih sangat panjang. Hal ini sesuai dengan SNI ISO 37122 : 2019 tentang Perkotaan dan Masyarakat Berkelanjutan
Karena itu, Iswar berharap, sosialisasi dan evaluasi yang tengah dilakukan dapat menghasilkan output positif dalam merencanakan dan membuat inovasi pelayanan publik lebih hebat lagi bagi Kota Semarang.
“Sadari itu semua teman-teman sekalian bahwa Pemerintah Kota Semarang ingin melakukan lompatan-lompatan yang lebih dahsyat lagi. Tapi itu tidak akan terjadi jika kita tidak merubah sikap yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa,” pungkas Iswar.
Konsep, Jalan Panjang Kota Semarang Lanjutkan Smart City
Smart City merupakan konsep integrasi sistem teknologi informasi dan komunikasi lewat implementasi IoT (Internet of Things). Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kota.
Pemerintah Kota Semarang mencoba konsisten untuk fokus pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan dimensi kota cerdas. Yakni dengan berupaya menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat berdasar tiga elemen utama. Yaitu kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan, dan kelayakan moda transportasi.
“Teknologi informasi bukan garis khayalan, suka tidak suka kita harus menggunakan. Sehingga ASN Kota Semarang harus paham tentang itu. Itulah langkah dari Pemerintah Kota Semarang kaitannya dengan teknologi informasi, tidak lagi terbelakang tapi menjadi yang terdepan,” tutup Iswar.