LENTERAJATENG, KENDAL – Ruas jalan Weleri – Sukorejo yang ada di Kabupaten Kendal banyak ditemui lubang atau jeglongan sejauh 4 kilometer, mulai dari SPBU Sapen hingga Desa Kebumen. Kondisi jalan yang rusak bervariasi di beberapa titik, mulai dari 15 centimeter hingga 30 centimeter.
Lubang-lubang di jalan yang juga menghubungkan ke Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung itu juga kerap digenangi air. Sehingga para pengemudi baik roda dua maupun empat harus berhati-hati dan menurunkan kecepatan saat melintas.
Kepala Desa Kebumen, Udin, membenarkan bila Jalan Weleri – Sukorejo memang penuh lubang-lubang besar. Ia juga senada bila banyak masyarakat menjadi korban karena jalan itu tak kunjung diperbaiki.
“Banyak pengendara kejeblong (jatuh). Karena Mobil dan motor saling senggolan, niat mereka kan, padahal ingin menghindari lubang,” kata Udin.
Tak hanya itu, Udin mengaku ada warga yang gerah dan menambal lubang-lubang itu sendiri karena tak kunjung diperbaiki. Kendati ditambal warga, kondisi tambalan itu pun akan kembali luntur seusai hujan lebat melanda.
Udin berharap, perbaikan Jalan Parakan-Sukorejo tak hanya ditambal menggunakan aspal. Namun, bisa di cor atau beton agar jalan tersebut bisa lebih tahan terhadap cuaca atau tak mudah rusak.
“Harapanya sih bisa di cor. Kalau memang diaspal lagi, saluran irigasinya perlu dikaji lagi, karena percuma, rusak lagi nanti kena hujan,” cetusnya.
Sementara, warga Kecamatan Sukorejo, David Arya mengatakan banyak masyarakat yang menjadi korban saat melintasi Jalan Weleri – Sukorejo. Ia juga mengaku pernah menjadi korban karena tak tahu bila lubang yang dilewatinya saat itu cukup dalam.
“Saya sendiri juga sudah merasakan (terjatuh). Dua velg punya saya bengkok. Terus yang paling parah, pernah terjadi kecelakaan gara-gara ada yang menghindari lobang,” kata David.
Pria pekerja swasta yang sehari-hari melintas di Jalan Parakan-Sukorejo itu menyampaikan, kondisi banyak lubang sudah terjadi sejak akhir tahun 2022. Berawal dari hujan lebat yang sering mengguyur daerah Sukorejo hingga mengakibatkan jalan tersebut makin rusak.
“Tadinya tidak parah, karena sudah ditambal. Tapi kena hujan terus, jadi banyak lobang, makin parah. Apalagi, kanan kiri jalan enggak ada selokanya,” tandasnya.