LENTERAJATENG, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab dengan sapaan Mbak Ita, akan menggelar Festival Pendamping Beras. Kegiatan ini menurut Mbak Ita, berbekal dari arahan Presieden RI ke-5 dan sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat penutupan Rakernas Partai berlambang banteng itu, di Jakarta belum lama ini.
Mbak Ita menjelaskan, melalui festival ini masyarakat tidak tergantung mengkonsumsi nasi atau bahan pangan lainnya yang mengandung gandum. Ia bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, mengajak masyarakat agar mulai mengolah bahan pangan dari bahan lainnya, sorgum, singkong dan sukun.
Sebagai informasi, fenomena El Nino beberapa bulan belakang mengakibatkan beberapa daerah mengalami gagal panen padi dan memicu kenaikan harga beras. Situasi global, di antaranya perang Rusia-Ukraina yang sampai saat ini masih berlangsung, juga menganggu pasokan gandum dunia yang juga mengakibatkan harga komoditas tersebut naik.
“Festival Pendamping Beras, akan kami laksanakan saat Car Free Day di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang, Minggu (8/10/2023) mendatang,” kata Mbak Ita, di Semarang.
Kegiatan tersebut masih kata Mbak Ita, akan diisi demo memasak yang ia ikuti dan jajaran Pemkot Semarang. Dalam Festival Pendamping Beras, peserta yang terlibat akan memasak makanan yang berbahan dasar bukan dari beras dan gandum.
Pemkot Semarang menurutnya, juga akan mengajak chef hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk memberikan tutorial. Mereka akan memberikan edukasi, kepada masyarakat Kota Semarang untuk memasak makanan dari bahan non beras dan gandum.
“Nanti ada 114 booth yang akan melakukan aktivitas memasak,” tambahnya.
Upaya Ketahanan Pangan di Kota Semarang, Ita Gelar Festival Pendamping Beras
Wali Kota Ita melanjutkan, jika program ini merupakan awal dari upaya ketahanan pangan di Kota Semarang. Ita menyebut, ada 10 bahan makanan pendamping beras yang bisa dijadikan sajian utama.
“Jadi pendamping beras ada 10, ada hanjeli, sorgum, sukun, porang, ubi, jagung, singkong, pisang. Nanti setiap hotel akan menyajikan produk makanan dari bahan non-beras,” tuturnya.
Dengan menggelar Festival Pendamping Beras Mbak Ita menambahkan, masyarakat Kota Semarang tidak perlu lagi khawatir tentang harga beras dan gula yang semakin naik. Selain harganya yang murah, mengkonsumsi selain bahan beras dan gula juga lebih menyehatkan tubuh karena kandungan gula hang lebih rendah.
“Jadi stigma salah, kenapa menamai Pendamping Beras karena kita tiap pagi sampai malam makannya dari beras. Dan saya tiga bulan ini tidak makan nasi dan gula, ternyata tambah sehat sekaligus diet dan sekaligus ngirit,” tuturnya.