LENTERAJATENG, SEMARANG – Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, sapaan akrabnya, bersama Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) setempat cari solusi tangani banjir dan macet. Agenda tersebut bagian dari rangkaian penanganan banjir, yang beberapa waktu lalu menerjang wilayah Mangkang Tugu dan Wonosari Ngaliyan, Kota Semarang.
“Saya sowan untuk minta masukan terkait dengan permasalahan saat ini, banjir, macet dan rob. Tapi untuk rob berkurang karena akan ada pemasangan sheet pile di Tambak Lorok,” kata Ita, Selasa (15/11/2022).
Ita dalam pertemuan tersebut, memaparkan langkah-langkah yang telah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang jalankan. Mulai dari upaya normalisasi sampai dengan pemasangan bronjong di bibir sungai. Pemkot, juga secara intensif terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana.
Adapun pihaknya juga telah menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir, maupun tanah longsor. Bantuan berupa uang tunai, makanan sampai dengan peralatan rumah tangga.
Selain persoalan banjir, dalam pertemuan tersebut juga membahas kemacetan yang terjadi di Kota Semarang. Sejauh ini, Pemkot Semarang telah melakukan perbaikan dan pelebaran jalan, sampai dengan jalur baru untuk mengurai kemacetan.
Tetapi hal ini tidak bisa mengimbangi bertambahnya kendaraan bermotor, sehingga masih menjadi pekerjaan rumah. Mengingat pertumbuhan jumlah kendaraan cukup tinggi, sebesar 12 persen per tahun. Tidak sebanding dengan pertambahan jaringan jalan yang hanya 0,9 persen per tahun.
“Kemarin bersama Pak Hendi kami juga coba mengambil kebijakan mengubah jam masuk kantor jadi pukul 8.00 dan pulang 16.00 WIB. Salah satu tujuan perubahan itu juga untuk mengurangi kemacetan,” tutur Mbak Ita..
Langkah Bergerak Bersama Diskusi dengan DP2K, Ita Cari Solusi Tangani Banjir dan Macet
Untuk itu Ita bersama DP2K bertemu, untuk sama-sama cari solusi soal banjir dan macet di mana kini menjadi persoalan Kota Semarang
Pemkot Semarang secara rutin menggelar diskusi dengan DP2K, sebelum mengambil kebijakan terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur kota.
Selain sebagai perwujudan konsep Bergerak Bersama dalam pembangunan. Hal ini juga agar langkah-langkah yang Pemkot Semarang ambil dapat mengakomodir semua pihak
“Kami mohon dari sisi DP2K dapat memberikan pencerahan masukan-masukan,” tutur Ita.