LENTERAJATENG, SEMARANG- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi sepanjang tahun kalender 2022 di Provinsi Jawa Tengah mencapai 5,63 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, Arjuliwindo mengatakan komoditas bensin menjadi penyumbang utama inflasi tahun kalender sebesar 1,4854 persen.
“Penyumbang utama tentu saja bensin, pemerintah menaikkan bulan Desember yang sudah kita maklumi bersama,” katanya dalam konferensi pers secara daring.
Ia menjelaskan penyebab inflasi kedua terbesar yakni beras mencapai 0,3377 persen. Kemudian komoditas rokok kretek filter menjadi penyumbang inflasi terbesar ketiga mencapai 0,2386 persen.
Adapun tiga komoditas dengan inflasi terendah terdapat pada bawang merah mencapai 0,0785 persen, kemudian kue kering berminyak menyumbang inflasi 0,0827 persen. Inflasi terendah ketiga yakni bahan bakar rumah tangga mencapai 0,0923 persen.
Lebih lanjut, ia menjelaskan inflasi Jateng tahun ke tahun masih di bawah target dari Presiden Jokowi untuk menjaga laju inflasi sebesar 6 persen.
“Angka ini sangat mendekati yang diperintah Presiden yakni 6 persen. Alhamdulillah Jawa Tengah belum mencapai ini,” katanya.