LenteraJateng, SEMARANG – Indonesia beralih pandemi menjadi endemi mulai April 2022 mendatang. Mengingat tren kasus mulai menurun di beberapa daerah dan terus melakukan percepatan vaksinasi booster, peralihan status bahkan bisa terlaksana lebih cepat.
Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin menyampaikan, pihaknya telah menyusun strategi dari pandemi menjadi endemi. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, berbagai aspek harus berjalan seimbang.
“Pertimbangan scientific kami gunakan secara seimbang bersamaan dengan pertimbangan sosial, budaya dan ekonomi. Kami memahami, untuk kebijakan tidak bisa dari satu sisi saja. Dengan demikian pengambilan keputusan di Indonesia akan lebih baik,” kata Budi pada Minggu (27/2/2022).
Sementara, hasil review mingguan menunjukan bahwa tren kasus secara nasional mengalami penurunan penularan. Meski begitu, beberapa daerah masih menunggu konsistensi penurunan kasus seperti Jawa Barat, Jawa Timurmur dan Kalimantan selatan.
“Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Kepualuan Riau masih meningkat. Beberapa provinsi di Sulawesi masih alami peningkatan kasus,” jelas dia.
Namun, secara akumulasi, lanjut Budi, provinsi dengan populasi besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten sudah menurun untuk bed occupancy ratio (BOR) dan penularannya.
“Saya rasa dalam satu atau dua minggu ke depan secara nasional akan menurun,” tambahnya.
Selain itu, kasus pasien Covid-19 meninggal dunia saat ini sekitar 250 orang. Jika membandingkan dengan puncak Delta tahun 2021 lalu yang mencapai 2 ribu orang per hari.
“Yang paling banyak meninggal belum vaksin, dengan komorbid, lansia, atau vaksinnya belum lengkap dua dosis. Ini kenapa kami terus mendorong untuk percepatan vaksinasi dosis kedua agar mencapai 70 persen dari populasi,” tegas Budi.
Sejauh ini, 344 juta dosis vaksin telah digunakan di Indonesia. 190 juta adalah untuk dosis pertama, dan sisanya adalah dosis kedua. Maka dari itu, capaian vaksinasi 70 persen untuk dosis kedua juga terus ditingkatkan lagi.
Pemerintah Gunakan Capaian Vaksinasi Dosis Kedua Tentukan Leveling PPKM, Indonesia Beralih Pandemi ke Endemi
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut, mulai minggu depan, pemerintah akan menggunakan capaian vaksinasi dosis kedua menjadi indikator dalam menentukan leveling PPKM untuk tiap daerah. Dengan begitu, percepatan vaksinasi kedua bisa berjalan efektif.
“Vaksinasi dosis kedua menjadi syarat leveling PPKM mingguan. Syarat itu telah berhasil mendorong percepatan capaian vaksinasi dosis kedua umum dan lansia di Jawa. Dari sebelumnya 21 kabupaten dan kota, kini tersisa tujuh saja,” kata Luhut.
Di sisi lain, pemerintah juga sedang melakukan ujicoba bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Berkaca pada negara-negara lain yang sudah memberlakukan tanpa karantina, kasus harian di Indonesia sebetulnya relatif lebih rendah.
“Namun pemerintah tetap menggunakan prinsip kehatian-hatian dan bertahap dalam penyesuaian karantian PPLN. Mulai 1 Maret, karantina berlaku tiga hari bagi PPLN yang sudah vaksinasi lengkap dan booster,” papar Luhut.
Luhut menambahkan, pemerintah juga akan memberlakukan ujicoba tanpa karantina bagi PPLN yang datang ke Bali. Ujicoba ini akan mulai berjalan pada 14 Maret 2022 mendatang dengan beberapa persyaratan.
“PPLN menunjukan tanda booking hotel selama empat hari atau keterangan domisili Bali bagi WNI. PPLN yang masuk wajib sudah vaksinasi lengkap termasuk booster. Kemudian melakukan PCR test di awal kedatangan dan rapid antigen setiap hari,” pungkas Luhut.
Editor: Puthut Ami Luhur