LenteraJateng, SEMARANG – Hati-hati daerah ini rawan longsor, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani. Informasi ini berlaku selama 24 jam, mulai Sabtu (25/12/2021) pukul 07.00 WIB, hingga Minggu (26/12/2021) pukul 07.00 WIB.
Informasi ini merupakan data gabungan dengan Peta Pergerakan Tanah yang dirilis oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah sebagai antisipasi kejadian longsor.
Pada infografis tersebut, tertera kondisi cuaca, temperatur dan peta lokasi daerah rawan longsor. Terdapat beberapa titik yang menunjukan tingginya kerawanan longsor, pada gambar tersebut.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang Giyarto mengatakan, informasi tersebut merupakan data yang dilansir dari Dinas ESDM terkait peta kerentanan pergeseran tanah.
“Tergambar titik-titik potensi longsor dari warna hijau yang berarti tidak rawan, warna kuning dengan potensi sedang, dan warna merah yang merupakan daerah dengan kerentanan tinggi untuk terjadi longsor,” kata Giyarto, saat Lenterajateng.com menghubungi, Jumat (24/12/2021).
Air Hujan Potensi Ganggu Stabilitas Tanah, Hati-hati Daerah Ini Rawan Longsor
Sementara Kepala Dinas ESDM Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, pihaknya memang menyusun basemap peta kerentanan bencana di Jawa Tengah. Peta tersebut menggambarkan aspek fisik lereng, geologi lereng, dan geomorfologi dengan menunjukan kerentanan longsor dari nilai rendah, menengah, hingga tinggi.
“Faktor yang paling besar adalah faktor penambahan air hujan karena berpotensi menambah beban lereng. Ketika beban bertambah, maka daya dorong lereng akan lebih besar,” tutur Sujarwanto.
Menurutnya, air juga berpotensi melonggarkan kerekatan struktur tanah. Erosi karena air hujan pada kaki lereng biasanya akan mengganggu stabilitas tanah, terutama pada curah hujan 300 milimeter ke atas.
“Maka dalam setiap bulan sejak BMKG mengeluarkan prakiraan yang menunjukkan kenaikan intensitas curah hujan. Atas dasar itu, kami menambahkan dengan peta kerentanan pergerakan tanah,” tuturnya.
Untuk peringatan dini lanjutnya, ada beberapa daerah yang sudah memasang alat early warning system (EWS) untuk mengambil tindakan preventif.
“Kami bertugas menyiapkan tim kaji bencana, membuat telaah potensi longsor dan hal-hal lainnya yang perlu diwaspadai,” tambahnya.
Adapun peringatan BMKG untuk daerah dengan kerentanan longsor tinggi, ada delapan daerah. Antara lain, ruas Bumiayu-Salem Brebes, ruas Kalibening Banjarnegara, ruas Kaloran Temanggung, Bumijawa Tegal, Moga Pemalang, Loano Purworejo, ruas Selo-Jrakah-Boyolali, ruas Purwantoro-Nawangan Wonogiri.
Editor : Puthut Ami Luhur