LENTERAJATENG, SEMARANG – Beberapa waktu belakang, harga cabai naik dan kenaikannya lebih dari Rp 5 ribu per kilogram. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdag Kota Semarang Fajar Purwoto mengakui, adanya pasokan yang terlambat dan harga cabai cukup tinggi.
Menurutnya, terhambatnya pasokan karena hasil panen dari petani kurang maksimal karena minimnya pasokan dari petani karena hasil panen yang kurang maksimal akibat cuaca panas tinggi dampak dari El Nino.
Fajar mengakui adanya pasokan yang terlambat, dan harga cabai naik cukup tinggi sehingga perlu ada langkah nyata dengan operasi pasar.
“Beras naik karena swasembada kurang maksimal. Kami amati cabai juga. Pas panen murah, pas stok kosong tinggi. Ini kenaikannya cabai keriting. Kalau cabai merah lainnya, stabil,” tuturnya.
Sampai saat ini menurut Fajar, kenaikan harga kebutuhan pokok hanya pada komuditas cabai. Sedangkan untuk bahan pokok lainnya masih aman, bahkan harga gula pasir yang kemarin sempat mengalami kenaikan kini sudah kembali normal.
Dari pantuan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, harga cabai rawit jenis setan sudah menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan jenis cabai merah keriting dikisaran Rp 80 ribu per kilogram.
Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Juan Rama berharap, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat jangan berlarut, apalagi saat ini bertepatan dengan tahun politik.
“Prinsipnya, ketika sudah ditemukan permasalahannya, pemerintah bisa segera mengeksekusinya sehingga tidak berlarut-larut. Apalagi, ini tahun politik,” tuturnya.
Menurutnya kenaikan harga komoditas pokok juga terjadi di Semarang mencakup cabai, bawang, hingga gula sehingga pemerintah melalui dinas terkait harus segera bergerak.
“Pasti kenaikan harga ini, apalagi bahan pokok yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Ketika tidak ada kestabilan harga, minimal akan membuat masyarakat goyang,” katanya.
Juan berharap, Disdag Kota Semarang maupun TPID segera melakukan upaya mengatasi kenaikan harga komoditas setelah melakukan analisis dari hasil sidak di lapangan.