LENTERAJATENG, JAKARTA – Gunung Merapi yang berada di Provinsi Sumatra Barat erupsi sejak Sabtu lalu (7/1), pukul 06.11 WIB.
Akibat adanya kenaikan aktivitas vulkanik itu kini statusnya berada di level II atau waspada.
Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG, pada hari Minggu (8/1), terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu 200 meter di atas puncak. Fenomena ini berlangsung pada pukul 13.00 WIB.
Data aktivitas vulkanik tercatat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan, sampai saat ini belum ada dampak signifikan atas erupsi tersebut.
Secara umum beberapa kecamatan di wilayah sekitar masih relatif aman. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan pascaerupsi.
“Ada 4 kecamatan terdekat Gunung Marapi, yaitu Kecamatan Sungai Puar, Basso, Canduang dan Bano Ampo. Keempat wilayah ini relatif masih aman,” terangnya seperti dikutip, Selasa (10/1/2023).
Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, pihaknya melalui BPBD setempat telah melarang masyarakat melakukan aktivitas pertanian di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki gunung pada radius 3 km dari puncak atau kawah.
Sejak aktivitas vulkanik meningkat, dijelaskan, ancaman bahaya untuk saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material atau pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.