LenteraJateng, SEMARANG – Sosok hantu perawan kawak menjadi salah satu urban legend yang berkembang di Kota Semarang. Ia dianggap sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Tugurejo atau Tugu.
Perawan kawak bernama asli Dewi Rukmini merupakan seorang perempuan berparas ayu. Ia sering menampakkan diri di Jalan Raya Tugu, tepatnya di area tikungan makam yang tak jauh dari RSUD Tugurejo.
Menurut cerita warga setempat, perawan kawak juga terkadang melambai-lambai di pinggir jalan seperti orang yang meminta bantuan atau tumpangan.
“Perawan Kawak itu bukan perempuan tidak laku (tidak menikah). Sebenarnya dia cantik. Sosoknya sering terlihat memakai kebaya putih, rambutnya panjang sanggulan. Seperti iringan manten Jawa,” beber Sumarto (58), sesepuh Tugu.
Perawan kawak juga sering menggoda pengguna jalan yang lewat hingga akhirnya berhalusinasi atau tersesat. Bahkan pernah ada tukang ojek yang mendapat orderan namun mengarah ke kuburan hingga pengendara itu tertidur disana.
Tak jarang terjadi kecelakaan di tikungan makam karena pengendara merasa melihat sosok perempuan cantik. Hingga warga menyebutnya sebagai jalur tengkorak lantaran sering memakan korban.
“Sering memakan korban setiap malam Suro. Kebanyakan karena pengemudi kendaraan kaget muncul ada perawan kawak di pinggir jalan,” lanjutnya.
Konon, asal muasal sosok perawan kawak atau Dewi Rukmini ini menyimpan kisah tragis. Sosoknya yang cantik itu, membuat saudarinya tak kunjung mendapat jodoh lantaran lebih menyukai Dewi Rukmini.
Pihak keluarga kemudian mengasingkan Dewi Rukmini selama bertahun-tahun. Hingga akhir hayatnya ia tinggal sendirian dan dimakamkan di sebuah bukit yang kini menjadi kompleks pemakaman Tugurejo.
Tidak Ada Hubungannya Dengan Makam di Tengah Jalan, Gara-gara Si Perawan Kawak Dianggap Penyebab Kecelakaan
Sumarto menyampaikan tak ada kuburan di tengah-tengah jalan Tugurejo yang sering masyarakat anggap sebagai makam Dewi Rukmini. Namun, ia membenarkan jika jalur tersebut memang angker hingga memakan korban.
“Memang tikungan itu terkenal angkernya. Tapi makam tengah jalan, tidak benar. Jadi terkenal angkernya karena makam kembar. Dulu seberang TPU Tugu juga makam, makanya banyak makhluk halus,” lanjutnya.
Berdasarkan cerita masyarakat, di tengah-tengah ramainya jalan tersebut ada kuburan yang teronggok. Warga menyebutnya dengan ‘Kuburan Njumbul’ karena batu nisannya menyembul di tengah bagian jalan.
Secara kasat mata, keberadaan Kuburan Njumbul itu memang sudah tak lagi terlihat karena terbenam beton mulai akhir 2014 silam saat pembenahan jalan. Berulang kali patok itu tertimbun beton dan di cabut, ujung nisannya terus kembali muncul.