LenteraJateng, BANJARNEGARA – Fenomena embun es atau embun upas di kawasan Dieng kini bisa dinikmati wisatawan. Pagi ini, terpantau sejumlah titik terdapat embun upas.
Turunnya suhu hingga di bawah nol derajat celsius, menyebabkan embun mengkristal menjadi serpihan es yang berada di daun dan rerumputan ini
Kepala UPTD Kawasan Wisata Dieng Banjarnegara, Sri Utami menyebut, munculnya fenomena embun upas di pertengahan tahun menjadi yang ditunggu-tunggu para wisatawan.
“Hari ini pertama kalinya embun es terjadi di kawasan Dieng. Menandakan mulai masuk musim kemarau,” paparnya, Kamis (30/6/2022).
Suhu minimum saat ini, lanjutnya, telah mencapai minus 2 derajat celsius. Biasanya, puncak dingin atau suhu minimal di kawasan Dieng terjadi sekitar pertengahan bulan Juli hingga Agustus.
“Sejauh ini, terpantau embun es terjadi di sekitar Candi Arjuno dan cekungan bukit yang ada di kawasan sekitar sini,” jelas Uut, sapaan akrabnya.
Biasanya wisatawan akan mulai berburu embun upas di area lapangan Candi Arjuna dan hadir lebih pagi. Dampaknya, angka kunjungan wisatawan meningkat.
“Angka kunjungan tertinggi di Candi Arjuna dan Kawah Sikidang,” tandasnya.
Pengunjung Candi Arjuno, Nining, merasa beruntung karena pertama kalinya bisa melihat embun upas di Dieng.
“Tadi nggak sengaja kesini karena sebenarnya mau jalan-jalan sama lihat candi aja. Ternyata bisa lihat embun upas,” kata dia.
Sebelumnya, ia pun belum pernah melihat fenomena embun upas seperti di Dieng.
Meski embun upas ini bukan yang pertama terjadi di tahun 2022, hal ini menjadi penanda masuknya musim kemarau. Meski Januari lalu, embun upas juga terjadi di kawasan Dieng akibat anomali cuaca.
Jika terjadi terus menerus, embun upas akan menyebabkan tanaman pertanian mudah mati.