LenteraJateng, SEMARANG – Baru 56 persen warga Kota Semarang yang tahu call center 112. Bahkan baru 18 persen masyarakat yang telah mengakses nomor tersebut.
Padahal, nomor tunggal darurat 112 merupakan fasilitas yang bisa masyarakat manfaatkan untuk memperoleh pelayanan atas berbagai kondisi darurat.
Seperti kebakaran, kecelakaan, ambulance darurat, pengurusan jenazah, darurat kriminal, darurat bencana, pertolongan, hingga KDRT dan evakuasi ODGJ yang meresahkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto sangat menyayangkan hal tersebut. Kendati ia memahami bahwa sebagian masyarakat masih bingung kemana harus melapor saat terjadi kondisi darurat.
“Yang perlu diingat, layanan darurat ini mudah karena hanya ada satu nomor untuk berbagai kondisi dan beroperasi selama 24 jam non stop. serta tanpa biaya panggilan,” imbuhnya.
Ia berharap, masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini jika mengalami hal terdesak. Jika terjadi hal darurat, ingat 3T.
“Yaitu Tenang agar dapat bertindak tepat, Tolong, dan Telepon Call Center 112 agar dapat ditangani dengan cepat oleh pihak terkait,” pungkas Soenarto.
Sosialisasi di CFD Simpang Lima, Baru 56 Persen Warga Semarang Tahu Call Center 112
Pemerintah Kota Semarang kemudian melakukan aksi kampanye #darurat112aja guna mensosialisasikan layanan nomor tunggal darurat 112, di area Car Free Day atau CFD Simpang Lima.
“Untuk itu sengaja kami buat kampanye bertajuk #darurat112aja dengan nada khasnya untuk memudahkan masyarakat menghafal layanan nomor darurat 112 ini dan dapat getok tular ke tetangga dan saudara yang membutuhkan,” beber Soenarto.
Aksi kampanye dimulai dengan long march yang diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari dinas-dinas yang berkaitan dengan kegawatdaruratan.
Seperti Diskominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Kebakaran, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, Dinas Sosial, Disperkim, BPBD, PMI, serta komunitas relawan Bankom Polrestabes, Sriti, Mik Semar Sigap, dan Ubaloka.
Peserta kampanye bersama-sama berjalan mengelilingi area CFD Simpanglima dengan membawa poster-poster menarik. Sembari menyerukan yel-yel edukasi mengenai layanan darurat 112.
Peserta kampanye juga terlihat melakukan edukasi secara personal kepada masyarakat pengunjung CFD. Juga sambil membagikan merchandise bertuliskan #darurat112aja hasil kolaborasi dari para sponsor.
Salah satu pengunjung CFD, Roni Gunawan (29) mengatakan jika dirinya baru mengetahui soal Call Center 112.
“Luar biasa ternyata Semarang punya layanan darurat seperti 911. Kami pasti akan merasa aman jika ada 112,” ujarnya antusias.
Hal senada diungkapkan Nur Afiani (37) kalau ia dan warga lainnya pasti membutuhkan layanan 112 ini.
“Terima kasih Pemkot Semarang, akan saya sebarkan informasi ini ke tetangga kami,” ujar Nur.
Pada kesempatan kali ini, kampanye #darurat112aja juga menghadirkan pojok layanan. Mulai dari vaksin, donor darah, konsul gizi, konsul gigi, cek gula darah, dan cek tensi.
Tak ketinggalan stand photobooth dengan kostum pemadam kebakaran bagi anak dan dewasa.
Selain berkeliling CFD, rangkaian kampanye dilanjutkan dengan berbagai lomba pembuatan konten edukasi masyarakat mengenai layanan darurat 112 yang dapat diakses melalui Instagram @112semarang.