LENTERAJATENG, SRAGEN – Bank Jateng latih Service Excellent bagi 40 pengemudi Jeggboy dan Jeggirl Sragen, bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sragen.
Ketua Dekranasda Sragen Linda Sigit Pamungkas menekankan, pelayanan yang baik adalah garda depan keramahan daerah.
“Pelayanan yang baik harus dimulai dari sikap dan niat yang tulus, semuanya harus dilakukan dengan ramah dan profesional agar pelanggan merasa puas,” kata Linda, di Aula Kantor Bank Jateng Cabang Sragen, Rabu (5/11/2025).
Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen Heri Prasetyo menyatakan, pelatihan ini bentuk nyata komitmennya sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memajukan potensi lokal.
“Kami melihat Jeggboy dan Jeggirl adalah duta layanan Sragen, yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Investasi dalam peningkatan kompetensi Service Excellent, sangat penting,” tutur Heri.
Heri menambahkan, Bank Jateng tidak hanya fokus pada layanan finansial tetapi juga aktif mendukung program peningkatan kualitas SDM. Termasuk sambungnya, sektor transportasi dan UMKM di Sragen.
“Tujuannya agar mereka dapat memberikan layanan prima yang berstandar tinggi,” tambahnya.
Finance Jeggboy Jeggirl Sragen Niken Junia mengaku, mendapatkan banyak insight dan ilmu yang sangat bermanfaat untuk peningkatan pelayanan kami ke depan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Jateng, Dekranasda Sragen, maupun Pemerintah Kabupaten Sragen dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali,” tuturnya.
Narasumber pelatihan Wakil Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen Eny Anjarwati menyampaikan, materi Service Excellent yang meliputi aspek attitude (sikap), skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan). Materi ini dirancang, agar peserta dapat memahami praktik pelayanan unggul yang mampu melebihi ekspektasi pelanggan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi khas Sragen, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor kerajinan, transportasi lokal, dan layanan keuangan.
Jeggboy dan Jeggirl adalah layanan antar serba bisa, yang kali pertama muncul di Kota Salatiga dan kini sudah merambah di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.