LENTERAJATENG, SEMARANG – DPRD Kota Semarang menyoroti layanan Trans Semarang. Dewan menilai perlunya pembenahan menyeluruh agar BRT Trans Semarang menjadi moda transportasi yang aman dan nyaman bagi warga kota.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Rukiyanto menyoroti, berbagai persoalan dan rencana peningkatan layanan, terutama terkait operasional BRT Trans Semarang.
Ia menegaskan, Pemkot memiliki tanggung jawab besar memastikan layanan transportasi umum berjalan baik, nyaman, dan memenuhi standar kesehatan. Menurutnya, keluhan masyarakat terkait pelayanan Trans Semarang masih cukup banyak.
“Kami sudah berkali-kali memberi teguran dan rekomendasi kepada operator agar meningkatkan pengawasan serta memberikan sanksi bagi petugas yang tidak memenuhi standar,” katanya, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Sekretariat DPRD Kota Semarang di Hotel Quest Simpang Lima Semarang, Rabu (10/12/2025).
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan, Pemkot telah menyiapkan sejumlah program peningkatan layanan untuk tahun depan, termasuk pembenahan operasional BRT di koridor satu yang menjadi jalur utama.
“Kami berharap rencana ini segera diwujudkan karena masyarakat sudah menunggu perbaikan layanan,” tambahnya.
Kepala Tata Usaha BLU BRT Trans Semarang Donal Dwi H menyampaikan, apresiasi atas dukungan DPRD dan Pemkot. Ia memastikan, terus melakukan pembenahan termasuk menindaklanjuti keluhan terkait sopir yang berkendara ugal-ugalan.
“Ada briefing rutin agar pengemudi mematuhi standar kerja. Sanksinya berjenjang, mulai teguran tertulis hingga pemutusan hubungan kerja,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa proses rekrutmen sopir adalah tanggung jawab operator, termasuk pelaksanaan psikotest. Jika hasil tes menyatakan tidak layak, maka calon sopir otomatis tidak diterima.
FGD tersebut menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah dalam pengelolaan transportasi publik di Semarang, mulai dari kedisiplinan sopir, layanan, hingga kondisi armada.